Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah menilai manuver DPP PAN memunculkan lima kadernya untuk maju sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta terkesan terburu-buru.
Menurut Amir di Jakarta, Ahad, dalam memunculkan nama bakal calon gubernur (cagub) seharusnya dipikirkan secara mendalam.
Sementara PAN, selain elektabilitas nama-nama tersebut belum jelas, jumlah kursi PAN di DPRD DKI yang hanya sembilan kursi juga tidak memungkinkan untuk mengusung pasangan cagub-wagub DKI yang seharusnya melampaui batas minimal 22 kursi.
"Saya kira PAN terlalu buru-buru, untuk posisi cagub PAN harusnya ukur kekuatan diri dulu. Di DKI Jakarta untuk mengusung cagub harus 22 kursi," katanya.
Sedangkan saat ini jumlah kursi PAN DPRD DKI cuma sembilan, di bawah PDIP (25 kursi), Gerindra (19 kursi), PKS (16 kursi) dan Demokrat (10 kursi).
Dengan demikian, parpol berlambang "Matahari Terbit" itu, kata Amir, masih harus membangun koalisi dengan parpol lain untuk mengusung pasangan calon pada Pilkada DKI 2024 mendatang. "Artinya PAN harus cari 12 kursi lagi," kata Amir.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Zita Anjani saat ditemui wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (2/4/2020). (ANTARA/Ricky Prayoga)
Lima Nama
Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta masih tiga tahun lagi (pada 2024) jika merujuk pada Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota (Pilkada).
Kendati masih tiga tahun lagi, beberapa partai politik dikabarkan telah menyiapkan sejumlah kader sebagai bakal cagub DKI Jakarta yang hendak diusung untuk menantang petahana Anies Baswedan. Salah satunya PAN yang menyiapkan lima kandidat.
Mereka sebagian besar berlatar belakang selebritis yang juga politisi, yakni Desy Ratnasari (anggota Komisi X DPR RI), Sigit Purnomo alias Pasha Ungu (mantan Wakil Wali Kota Palu) dan pelawak Eko Patrio (Ketua DPW PAN DKI). Selanjutnya, Bima Aria (Wali Kota Bogor) dan Zita Anjani (Wakil ketua DPRD DKI).
Terkait Zita Anjani, Amir menyoroti alasan DPP PAN memilih Wakil Ketua DPRD DKI itu, yang menurutnya terbilang masih baru terjun di dunia politik, meskipun putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) tersebut saat ini menjabat pimpinan DPRD DKI Jakarta.
Karena itu, Amir menduga dimunculkannya nama Zita sebagai bakal cagub jagoan PAN ini adalah usaha untuk menyiapkannya demi mengantarkan ke Balai Kota DKI Jakarta.
Berita Terkait
Resmi mendaftar ke KPU, bacalon Willy-Habib klaim penuhi panggilan rakyat Kalteng
Kamis, 29 Agustus 2024 18:11 Wib
Pramono Anung disebut tidak diharuskan mundur dari Seskab jadi Cagub
Rabu, 28 Agustus 2024 13:35 Wib
Pendaftaran cagub-cawagub Kalteng mulai dibuka Selasa pagi
Sabtu, 24 Agustus 2024 23:20 Wib
PDIP berikan surat tugas kepada Edy Rahmayadi maju bakal Cagub Sumut
Sabtu, 10 Agustus 2024 16:19 Wib
Rahmat Hamka: Ada tim sendiri melobi jadi Bacagub Kalteng
Senin, 6 Mei 2024 15:51 Wib
KPU Kalteng segera tetapkan calon pasangan cagub-cawagub terpilih
Selasa, 16 Februari 2021 21:34 Wib
Cagub dan Cawagub Kalsel Sahbirin-Muhidin minta MK tolak gugatan Denny-Difriadi
Selasa, 2 Februari 2021 16:19 Wib
Pasangan cagub ini disebut terima sumbangan dana kampanye lebihi batas
Selasa, 26 Januari 2021 19:15 Wib