Kumpulkan pengurus masjid di Palangka Raya, ini permintaan Fairid
Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Fairid Naparin meminta para pengurus masjid di kota setempat memperketat penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan shalat maupun ibadah lainnya.
Saat ini sejumlah tempat ibadah mulai kendor menerapkan protokol kesehatan karena banyak yang tidak menjaga jarak dan tak menggunakan masker, kata Fairid di Palangka Raya, Selasa.
"Jadi, saya mengajak mari kembali perketat penerapan protokol kesehatan di tempat ibadah," tambahnya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid saat acara orientasi dan sosialisasi protokol kesehatan COVID-19 kepada para tokoh agama dan pengurus masjid dan mushola di Palangka Raya.
Fairid mengatakan jangan sampai karena tidak tegas menerapkan protokol kesehatan terjadi penularan dan menjadi klaster COVID-19.
"Jika itu terjadi maka tempat ibadah tersebut akan dilakukan penutupan," ucapnya.
Menurut Fairid, kondisi tersebut justru akan lebih merugikan masyarakat terutama jamaah di lingkungan tempat ibadah setempat. Maka untuk mengantisipasi penerapan protokol kesehatan menjadi solusi utama.
"Kita tidak ingin kegiatan ibadah di masjid dan mushola terganggu dan terhambat. Maka agar semua berjalan seimbang selalu terapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Apalagi, lanjut dia, sebentar lagi akan masuk pada bulan Ramadhan dan akan semakin banyak umat Islam yang ingin menjalankan ibadah di masjid dan mushola.
Di sisi lain, kepala daerah termuda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini juga mengajak para tokoh agama dan pengurus tempat ibadah turut mensukseskan pelaksanaan vaksin COVID-19.
"Vaksin ini sudah kita tunggu-tunggu selama setahun pandemi melanda. Saya minta para tokoh agama dan pengurus tempat ibadah turut menyosialisasikan penting dan manfaat untuk divaksin, terutama bagi para jamaahnya," katanya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah masih tinggi dan belum mampu sepenuhnya dikendalikan penularannya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta perluas penerapan PPKM Mikro
Berdasar data Satgas COVID-19 pada Senin (29/3) akumulasi sembuh COVID-19 di daerah kota setempat mencapai 3.394 orang, setelah adanya penambahan 171 orang. Angka itu berada di 77,01 persen dari total kasus positif.
Berdasar data di waktu yang sama juga tercatat penambahan 45 penambahan kasus positif COVID-19 sehingga akumulasi warga kita yang positif terjangkit virus tersebut mencapai 4.407 orang.
Kemudian jumlah pasien positif dan tengah menjalani perawatan sebanyak 874 orang atau 19,83 persen dari total kasus positif.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 139 orang usai terjadi penambahan satu kasus meninggal dunia. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 1.184 orang.
Baca juga: KUR Super Mikro BRI bantu UMKM Palangka Raya tetap bertahan
Baca juga: Berikut realisasi pajak sarang walet di Palangka Raya
Baca juga: FKPT Kalteng mengutuk keras aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar
Saat ini sejumlah tempat ibadah mulai kendor menerapkan protokol kesehatan karena banyak yang tidak menjaga jarak dan tak menggunakan masker, kata Fairid di Palangka Raya, Selasa.
"Jadi, saya mengajak mari kembali perketat penerapan protokol kesehatan di tempat ibadah," tambahnya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid saat acara orientasi dan sosialisasi protokol kesehatan COVID-19 kepada para tokoh agama dan pengurus masjid dan mushola di Palangka Raya.
Fairid mengatakan jangan sampai karena tidak tegas menerapkan protokol kesehatan terjadi penularan dan menjadi klaster COVID-19.
"Jika itu terjadi maka tempat ibadah tersebut akan dilakukan penutupan," ucapnya.
Menurut Fairid, kondisi tersebut justru akan lebih merugikan masyarakat terutama jamaah di lingkungan tempat ibadah setempat. Maka untuk mengantisipasi penerapan protokol kesehatan menjadi solusi utama.
"Kita tidak ingin kegiatan ibadah di masjid dan mushola terganggu dan terhambat. Maka agar semua berjalan seimbang selalu terapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Apalagi, lanjut dia, sebentar lagi akan masuk pada bulan Ramadhan dan akan semakin banyak umat Islam yang ingin menjalankan ibadah di masjid dan mushola.
Di sisi lain, kepala daerah termuda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah ini juga mengajak para tokoh agama dan pengurus tempat ibadah turut mensukseskan pelaksanaan vaksin COVID-19.
"Vaksin ini sudah kita tunggu-tunggu selama setahun pandemi melanda. Saya minta para tokoh agama dan pengurus tempat ibadah turut menyosialisasikan penting dan manfaat untuk divaksin, terutama bagi para jamaahnya," katanya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini penyebaran COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah masih tinggi dan belum mampu sepenuhnya dikendalikan penularannya.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta perluas penerapan PPKM Mikro
Berdasar data Satgas COVID-19 pada Senin (29/3) akumulasi sembuh COVID-19 di daerah kota setempat mencapai 3.394 orang, setelah adanya penambahan 171 orang. Angka itu berada di 77,01 persen dari total kasus positif.
Berdasar data di waktu yang sama juga tercatat penambahan 45 penambahan kasus positif COVID-19 sehingga akumulasi warga kita yang positif terjangkit virus tersebut mencapai 4.407 orang.
Kemudian jumlah pasien positif dan tengah menjalani perawatan sebanyak 874 orang atau 19,83 persen dari total kasus positif.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 139 orang usai terjadi penambahan satu kasus meninggal dunia. Sementara masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 1.184 orang.
Baca juga: KUR Super Mikro BRI bantu UMKM Palangka Raya tetap bertahan
Baca juga: Berikut realisasi pajak sarang walet di Palangka Raya
Baca juga: FKPT Kalteng mengutuk keras aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar