BRI siapkan CSR dukung pembangunan sektor pariwisata Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia Cabang Palangka Raya, Kalimantan Tengah sedang mempersiapkan dukungan terhadap pembangunan sektor pariwisata di kota setempat melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
"Kedepan kami ingin memberikan CSR pada sektor pariwisata dan ini sudah dikomunikasikan bersama pihak pemerintah kota," kata Pimpinan BRI Cabang Palangka Raya Setyo Agung Yulianto, Rabu.
Hal ini dilakukan, selain untuk memacu roda perekonomian melalui sektor pariwisata, juga dikarenakan di masa pandemi COVID-19 tampaknya masyarakat sangat memerlukan tempat tujuan wisata untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Untuk itu BRI ingin berpartisipasi memenuhi kebutuhan masyarakat dengan membantu meningkatkan sarana dan prasarana pada destinasi wisata kota setempat, sekaligus mendukung pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi.
"Adapun sasaran CSR kami ini rencananya adalah wisata air hitam kawasan Taman Nasional Sebangau. Sudah kami komunikasikan dengan pemkot dan saat ini dalam proses," tuturnya.
Setyo menegaskan, pelaksanaan CSR merupakan komitmen BRI khususnya di Palangka Raya yang akan terus hadir dan membantu memenuhi ragam kebutuhan masyarakat.
Sasaran CSR pun cukup beragam dan tidak hanya terbatas pada satu sektor. Semua disesuaikan dengan kebutuhan di tengah masyarakat dengan tingkatan yang lebih mendesak.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sudah banyak realisasi CSR yang telah disalurkan kepada masyarakat di wilayah kerja BRI Cabang Palangka Raya.
"Salah satunya saat banjir melanda wilayah Katingan, kami pun langsung turun ke lokasi dan menyalurkan sejumlah bantuan," ungkapnya.
Bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat, BRI memberikan 1.000 paket sembako yang disalurkan dari rumah ke rumah. Selain itu juga ada pakaian layak untuk masyarakat terdampak bencana.
Kemudian di tengah pandemi, BRI telah mencanangkan Program Indonesia Melihat, yakni penyaluran bantuan kacamata kepada para pelajar. Hal ini dilatarbelakangi aktivitas pembelajaran cenderung secara daring.
"Sedikit banyak pembelajaran secara daring, dikhawatirkan berpengaruh terhadap penglihatan peserta didik karena intensitas penggunaan gawai cukup tinggi," tuturnya.
Karenanya pemberian bantuan dilakukan yang menyasar siswa kurang mampu. Adapun bantuan yang diberikan melalui program ini mencapai hingga 100 kacamata bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan klinik mata di kota setempat.
"Kedepan kami ingin memberikan CSR pada sektor pariwisata dan ini sudah dikomunikasikan bersama pihak pemerintah kota," kata Pimpinan BRI Cabang Palangka Raya Setyo Agung Yulianto, Rabu.
Hal ini dilakukan, selain untuk memacu roda perekonomian melalui sektor pariwisata, juga dikarenakan di masa pandemi COVID-19 tampaknya masyarakat sangat memerlukan tempat tujuan wisata untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Untuk itu BRI ingin berpartisipasi memenuhi kebutuhan masyarakat dengan membantu meningkatkan sarana dan prasarana pada destinasi wisata kota setempat, sekaligus mendukung pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi.
"Adapun sasaran CSR kami ini rencananya adalah wisata air hitam kawasan Taman Nasional Sebangau. Sudah kami komunikasikan dengan pemkot dan saat ini dalam proses," tuturnya.
Setyo menegaskan, pelaksanaan CSR merupakan komitmen BRI khususnya di Palangka Raya yang akan terus hadir dan membantu memenuhi ragam kebutuhan masyarakat.
Sasaran CSR pun cukup beragam dan tidak hanya terbatas pada satu sektor. Semua disesuaikan dengan kebutuhan di tengah masyarakat dengan tingkatan yang lebih mendesak.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sudah banyak realisasi CSR yang telah disalurkan kepada masyarakat di wilayah kerja BRI Cabang Palangka Raya.
"Salah satunya saat banjir melanda wilayah Katingan, kami pun langsung turun ke lokasi dan menyalurkan sejumlah bantuan," ungkapnya.
Bekerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat, BRI memberikan 1.000 paket sembako yang disalurkan dari rumah ke rumah. Selain itu juga ada pakaian layak untuk masyarakat terdampak bencana.
Kemudian di tengah pandemi, BRI telah mencanangkan Program Indonesia Melihat, yakni penyaluran bantuan kacamata kepada para pelajar. Hal ini dilatarbelakangi aktivitas pembelajaran cenderung secara daring.
"Sedikit banyak pembelajaran secara daring, dikhawatirkan berpengaruh terhadap penglihatan peserta didik karena intensitas penggunaan gawai cukup tinggi," tuturnya.
Karenanya pemberian bantuan dilakukan yang menyasar siswa kurang mampu. Adapun bantuan yang diberikan melalui program ini mencapai hingga 100 kacamata bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan klinik mata di kota setempat.