Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan prioritas utama sektor pendidikan saat ini adalah mengembalikan anak kembali belajar tatap muka.
“Prioritas kita nomor satu adalah mengembalikan anak belajar tatap muka. Walaupun sebagus-bagusnya pendidikan jarak jauh (PJJ), tidak mungkin seoptimal pembelajaran tatap muka (PTM),” ujar Nadiem dalam dalam Dialog Produktif Kabar Kamis “Persiapan Pembelajaran Tatap Muka” yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Kemendikbud, lanjut Nadiem, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah (Pemda) berupaya mengembalikan anak belajar tatap muka di sekolah. Menurut dia, PJJ sudah dilakukan selama satu tahun dan jika diteruskan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan siswa.
“Jika terbiasa menerapkan protokol kesehatan dalam PTM terbatas yang dilakukan mulai saat ini, maka pada tahun ajaran baru, anak-anak sudah bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelas dia.
Baca juga: Nadiem Anwar: Pembelajaran tatap muka terbatas bisa dimulai dari sekarang
Nadiem menambahkan sekolah bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk persiapan PTM terbatas. PTM terbatas dilakukan dengan sistem rotasi dan dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu.
Jika ada kasus COVID-19 ditemukan, maka Pemda diminta untuk segera menutup sekolah tersebut untuk sementara waktu hingga keadaan kembali aman.
Kepsek SDN Cebongan 02 Salatiga, Sri Handayani, mengatakan animo siswa dan orang tua amat tinggi dengan adanya PTM terbatas tersebut. Sri mengaku orang tua kewalahan mengajar anaknya di rumah karena pada satu sisi juga dituntut untuk bekerja.
Baca juga: Mendikbud sebut PTM terbatas berbeda dengan masuk sekolah normal
Baca juga: Nadiem umumkan sekolah diperbolehkan belajar tatap muka terbatas
Baca juga: Nadiem sebut bantuan KIP Kuliah 2021 jauh lebih tinggi