TNI-Polri pastikan beri keamanan masyarakat usai penyerangan KKB
Kami akan berupaya semaksimal mungkin memastikan keamanan masyarakat,
Jakarta (ANTARA) - Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Nau Waker, dan memastikan keamanan masyarakat di Kabupaten Puncak, Papua, tetap terjaga selama pengejaran berlangsung.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin memastikan keamanan masyarakat," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M. Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Iqbal mengatakan dalam pengejaran tersebut aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi telah berhasil menguasai wilayah yang jadi kekuasaan Nau Waker di Tembagapura.
"Karena terdesak, Nau Waker menuju ke Boega, dan melakukan pembakaran rumah sekolah, mengancam dan memeras masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Usai penembakan guru, TNI-Polri buru komplotan KKB
Menurut Iqbal, tindakan pelanggaran hukum oleh KKB mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan juga fasilitas publik di Kabupaten Puncak, Papua.
Hari Kamis (8/4) KKB pimpinan Nau Waker dan anggotanya membakar rumah sekolah SD, SMP, SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.
"Mereka juga mengancam dan melakukan pemerasan terhadap warga Beoga," terang Iqbal.
Nau Waker diketahui bawahan dari Guspi Waker, pimpinan KKB. Nau Waker telah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika yakni sejak 2018, karena sederet kasus kejahatan yang dia lakukan.
Baca juga: KKB tembak seorang guru hingga tewas di Intan Jaya
Pada tahun 2018, Nau Waker juga terlibat melakukan penembakan di Mile 69, PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, yang mengakibatkan kerugian satu buah kenderaan WLP.
Sementara itu, berdasarkan hasil uji laboratorium balistik Polri menyimpulkan senjata yang digunakan oleh Nau Waker berjenis "steyr"
"Saat ini, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi terus bergerak memburu Nau Waker yang lari menuju Ilaga," kata Iqbal.
Baca juga: Jual senjata ke KKB termasuk khianati NKRI
Sebelumnya diberitakan, KKB pimpinan Nau Waker melakukan penembakan terhadap warga sipil Oktovianus Rayo (42), seorang guru yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis, pukul.09.30 WIT.
Guru tersebut tewas setelah ditembak sebanyak dua kali oleh KKB yang masuk ke dalam kios rumahnya.
Selain itu, KKB pimpinan Nau Waker alias "Tidak Jadi" juga melakukan tindakan kriminal, membakar SD, SMP, SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua, pada sore harinya.
Perbuatan itu dilakukan Nau Waker dan anggotanya setelah diburu pasukan gabungan TNI-Polri dalam Operasi Nemangkawi di Intan Jaya.
Baca juga: Pendulang tradisional diminta tak lakukan aktivitas di Area Mile 50
Baca juga: Persempit ruang gerak KKB, TNI-Polri patroli masuk hutan
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin memastikan keamanan masyarakat," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol M. Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Iqbal mengatakan dalam pengejaran tersebut aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi telah berhasil menguasai wilayah yang jadi kekuasaan Nau Waker di Tembagapura.
"Karena terdesak, Nau Waker menuju ke Boega, dan melakukan pembakaran rumah sekolah, mengancam dan memeras masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Usai penembakan guru, TNI-Polri buru komplotan KKB
Menurut Iqbal, tindakan pelanggaran hukum oleh KKB mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan juga fasilitas publik di Kabupaten Puncak, Papua.
Hari Kamis (8/4) KKB pimpinan Nau Waker dan anggotanya membakar rumah sekolah SD, SMP, SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.
"Mereka juga mengancam dan melakukan pemerasan terhadap warga Beoga," terang Iqbal.
Nau Waker diketahui bawahan dari Guspi Waker, pimpinan KKB. Nau Waker telah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Mimika yakni sejak 2018, karena sederet kasus kejahatan yang dia lakukan.
Baca juga: KKB tembak seorang guru hingga tewas di Intan Jaya
Pada tahun 2018, Nau Waker juga terlibat melakukan penembakan di Mile 69, PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, yang mengakibatkan kerugian satu buah kenderaan WLP.
Sementara itu, berdasarkan hasil uji laboratorium balistik Polri menyimpulkan senjata yang digunakan oleh Nau Waker berjenis "steyr"
"Saat ini, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi terus bergerak memburu Nau Waker yang lari menuju Ilaga," kata Iqbal.
Baca juga: Jual senjata ke KKB termasuk khianati NKRI
Sebelumnya diberitakan, KKB pimpinan Nau Waker melakukan penembakan terhadap warga sipil Oktovianus Rayo (42), seorang guru yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Kamis, pukul.09.30 WIT.
Guru tersebut tewas setelah ditembak sebanyak dua kali oleh KKB yang masuk ke dalam kios rumahnya.
Selain itu, KKB pimpinan Nau Waker alias "Tidak Jadi" juga melakukan tindakan kriminal, membakar SD, SMP, SMA di wilayah Kampung Julukoma, Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua, pada sore harinya.
Perbuatan itu dilakukan Nau Waker dan anggotanya setelah diburu pasukan gabungan TNI-Polri dalam Operasi Nemangkawi di Intan Jaya.
Baca juga: Pendulang tradisional diminta tak lakukan aktivitas di Area Mile 50
Baca juga: Persempit ruang gerak KKB, TNI-Polri patroli masuk hutan