Saham Disney jatuh akibat pertumbuhan layanan 'streaming' melambat

id Disney,layanan streaming,Saham Disney jatuh akibat pertumbuhan layanan 'streaming' melambat

Saham Disney jatuh akibat pertumbuhan layanan 'streaming' melambat

Dokumentasi - Sebuah layar menunjukkan logo dan simbol ticker The Walt Disney Company di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Kamis (14/12/2017). ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid/am.

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Walt Disney Co yang bergerak di bidang hiburan mengalami penurunan saham akibat pertumbuhan layanan streaming yang melambat berbarengan dengan penurunan angka kasus COVID-19 di Amerika Serikat.

Melansir Reuters, Jumat, saham Disney turun sebesar 3,7 persen.

Baca juga: Film "Jungle Cruise" disiapkan tayang Juli 2021

Meski demikian CEO Walt Disney Robert Chapek menyebutkan perusahaannya akan tetap memproduksi baik film maupun acara televisi secara normal sehingga dapat menghadirkan penawaran baru yang bisa mendatangkan pelanggan baru ke Disney Plus, ESPN+, maupun Disney Hotstar.

Ia pun menyebutkan kini layanan streaming milik Disney tengah dikembangkan lebih baik lagi untuk dapat bersaing dengan layanan streaming serupa seperti Netflix.

Analis dari eMarketer yaitu Eric Hoggstrom menyebutkan pertumbuhan yang melambat dari Disney plus dapat diatasi jika konten- konten di aplikasi itu terus diperkaya.

"Mengingat investasi Disney ada pada konten, pertumbuhan pelanggan akan kembali kuat setelah turbulensi jangka pendek ini berakhir,” kata Eric.

Beberapa konten yang telah disiapkan Disney+ di antaranya seperti Loki" tentang penjahat Marvel dan serial Star Wars "The Book of Boba Fett."

Hingga April 2021 tercatat ada sebanyak 103, 6 juta pelanggan yang berlangganan layanan Disney+, dengan serial “WandaVision” dan “The Falcon and The Winter Soldier” mereka mendapatkan pemasukan hingga 109,3 juta Dolar AS.

Dengan masih adanya harapan pertambahan pengguna, Disney pun berencana meluncurkan layanan Disney+ di Malaysia dan Thailand pada Juni 2021 untuk merambah pelanggan baru lebih banyak secara global.

Sementara itu terkait Taman Hiburan Disneyland kini masih dalam tahapan pemulihan karena masih ada pembatasan jumlah pengunjung akibat pandemi COVID-19.

Secara keseluruhan Disney mengalami penurunan pendapatan hingga 13 persen pada kuartal kedua 2021.

Pendapatan operasional paling banyak berasal dari divisi media Disney yang naik sebesar 74 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,9 miliar Dolar AS karena keuntungan dari jaringan TV baik di AS maupun secara global.

Meski demikian dari media streaming didapatkan kerugian sebesar 290 juta Dolar AS yang terbantu penurunannya berkat iklan di layanan Hulu dan ESPN+.

Disney juga tengah berusaha mendistribusikan film ke bioskop untuk menarik kembali para penggemarnya, ada pun dua film yang akan menjadi upaya kembali ke bioskop di antaranya “Free Guy” dan "Shang-Chi and the Legend of the 10 Rings" yang akan dirilis secara eksklusif di bioskop selama 45 hari.