Wisma Atlet siapkan ribuan tempat tidur untuk antisipasi kasus baru
Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan hingga 10 ribu tempat tidur jika terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 yang sangat tinggi, terutama usai arus balik Lebaran.
Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen Tugas Ratmono saat ditemui di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, Senin, mengatakan jumlah tempat tidur yang disiapkan untuk pasien terpapar COVID-19 mencapai 5.994 orang.
Sementara itu, jumlah pasien rawat inap terkonfirmasi positif per Senin (17/5) sebanyak 929 orang atau 15,5 persen dari kapasitas yang ada. Dengan demikian, kapasitas hunian yang masih tersedia di Wisma Atlet mencapai 5.000 orang.
"Kita punya kapasitas 5.000 lebih. Saya kira ini cukup aman kapasitasnya kalau ada lonjakan kasus COVID-19, tetapi kalau ada lonjakan sangat tinggi, maka kapasitas bisa penuh. Kita dapat kembangkan menjadi 10 ribu tempat tidur," kata Tugas Ratmono.
Tugas menegaskan pentingnya antisipasi untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus baru di lingkup masyarakat, terutama usai libur Lebaran.
Baca juga: Skrining pemudik, Anies tegaskan tak ingin larang warga masuk Jakarta
Baca juga: Wagub imbau pemudik tidak bawa saudara ke Jakarta
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jumlah pasien dirawat di RSDC Wisma Atlet meningkat sekitar 30-50 persen dari kapasitas sebelumnya, setelah ada momen libur panjang.
Karena itu, pihaknya sudah menyiapkan sumber daya, baik tenaga kesehatan hingga personil pengamanan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien dirawat.
"Meskipun saat ini keterisian mencapai 15,5 persen, kita waspada dan antisipasi kalau ada lonjakan dua minggu ke depan. Ini menjadi penting untuk kita semua untuk terus berhati-hati walaupun hunian di RSDC ini sudah rendah saat ini," kata Tugas.
Berdasarkan data Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, jumlah pasien rawat inap terkonfirmasi positif di tower 4, 5, 6 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran per Senin (17/5) sebanyak 929 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 444 pasien pria dan 485 pasien wanita. Jumlah pasien pada Senin ini tercatat berkurang 43 orang jika dibandingkan pada Minggu (16/5).
Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen Tugas Ratmono saat ditemui di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, Senin, mengatakan jumlah tempat tidur yang disiapkan untuk pasien terpapar COVID-19 mencapai 5.994 orang.
Sementara itu, jumlah pasien rawat inap terkonfirmasi positif per Senin (17/5) sebanyak 929 orang atau 15,5 persen dari kapasitas yang ada. Dengan demikian, kapasitas hunian yang masih tersedia di Wisma Atlet mencapai 5.000 orang.
"Kita punya kapasitas 5.000 lebih. Saya kira ini cukup aman kapasitasnya kalau ada lonjakan kasus COVID-19, tetapi kalau ada lonjakan sangat tinggi, maka kapasitas bisa penuh. Kita dapat kembangkan menjadi 10 ribu tempat tidur," kata Tugas Ratmono.
Tugas menegaskan pentingnya antisipasi untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus baru di lingkup masyarakat, terutama usai libur Lebaran.
Baca juga: Skrining pemudik, Anies tegaskan tak ingin larang warga masuk Jakarta
Baca juga: Wagub imbau pemudik tidak bawa saudara ke Jakarta
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jumlah pasien dirawat di RSDC Wisma Atlet meningkat sekitar 30-50 persen dari kapasitas sebelumnya, setelah ada momen libur panjang.
Karena itu, pihaknya sudah menyiapkan sumber daya, baik tenaga kesehatan hingga personil pengamanan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien dirawat.
"Meskipun saat ini keterisian mencapai 15,5 persen, kita waspada dan antisipasi kalau ada lonjakan dua minggu ke depan. Ini menjadi penting untuk kita semua untuk terus berhati-hati walaupun hunian di RSDC ini sudah rendah saat ini," kata Tugas.
Berdasarkan data Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, jumlah pasien rawat inap terkonfirmasi positif di tower 4, 5, 6 dan 7 RSDC Wisma Atlet Kemayoran per Senin (17/5) sebanyak 929 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 444 pasien pria dan 485 pasien wanita. Jumlah pasien pada Senin ini tercatat berkurang 43 orang jika dibandingkan pada Minggu (16/5).