Pulang Pisau (ANTARA) - Pendataan keluarga tahun 2021 dengan menggunakan metode telepon pintar atau smartphone di Kabupaten Pulang Pisau terkendala dengan masalah jaringan sinyal operator seluler yang belum menjangkau desa-desa di daerah pesisir.
“Ada dua metode yang digunakan dalam pendataan keluarga ini, yaitu pendataan dengan metode smartphone dan pendataan dengan menggunakan formulir,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau dr Bawa Budiharja melalui Sekretaris Ma'ruf Kurkhi, Kamis.
Ma'ruf mengungkapkan bahwa target pendataan keluarga dilakukan kepada sebanyak 35.080 Kepala Keluarga (KK) dari 95 desa dan empat kelurahan yang ada di kabupaten setempat.
Pendataan dengan menggunakan metode smartphone ditarget sebanyak 21.048 KK dan pendataan dengan metode formulir sebanyak 14.032 KK.
Capaian realisasi pendataan keluarga untuk saat ini, dikatakan Ma`ruf, untuk metode smartphone dengan target 21.048 KK tercapai sebanyak 4.210 KK atau 21 persen. Pendataan menggunakan metode formulir dari target 14.032 KK telah tercapai sebanyak 10.367 KK atau sekitar 74 persen.
Dari dua metode ini, terang dia, pendataan keluarga melalui smartphone baru mencapai 21 persen yang dinilai angka pencapaiannya masih kecil. Bagi daerah yang terjangkau jaringan sinyal operator seluler seperti di lingkungan perkotaan, pendataan keluarga dengan metode smartphone ini mungkin tidak menjadi masalah.
“Tetapi seperti di wilayah pesisir kabupaten setempat, masih banyak desa yang belum terjangkau sinyal dari operator seluler. Pendataan melalui metode smartphone tidak bisa dilakukan” papar dia.
Baca juga: Desa Gandang dipersiapkan jadi lokasi terminal baru di Pulang Pisau
Ma`ruf menegaskan, DP3AP2KB setempat tetap berupaya melakukan pendataan keluarga dengan menggunakan metode formulir, agar target data keluarga bisa terus terpenuhi secara bertahap dari seluruh desa-desa yang ada pelosok kabupaten setempat. Meski, secara perhitungan, dari segi biaya yang dibutuhkan cukup besar sehingga pendataan keluarga pada daerah yang sulit masih menunggu waktu yang tepat.
Ma`ruf mengatakan ada sebanyak 300 petugas yang sebelumnya telah dilatih untuk melakukan pendataan keluarga dengan dua metode tersebut di lapangan. Pendataan metode smartphone sebanyak 192 petugas dan 128 petugas melakukan pendataan menggunakan dengan metode formulir.
Petugas masih terus melakukan pendataan di lapangan dan DP3AP2KB optimis target pendataan keluarga ini bisa tercapai. Terkait dengan data yang diambil adalah data primer yang meliputi data pembangunan keluarga, data kependudukan, data keluarga berencana, dan data anggota keluarga.
Selain itu, profil Pasangan Usia Subur (PUS), keluarga dengan balita, keluarga dengan remaja dan keluarga dengan lansia.
Baca juga: Ada formasi untuk lulusan SMA dalam perekrutan CASN Pulang Pisau
Berita Terkait
Polisi dalami motif bunuh diri satu keluarga di Tangsel terkait pinjol
Senin, 16 Desember 2024 22:24 Wib
Penjabat Bupati Barito Timur ajak perkuat sinergi wujudkan keluarga sejahtera
Rabu, 11 Desember 2024 8:16 Wib
Terapkan nilai kejujuran di keluarga untuk cegah korupsi sejak dini
Jumat, 6 Desember 2024 7:02 Wib
Kemendukbangga/BKKBN luncurkan logo baru serta gelorakan Genting
Kamis, 5 Desember 2024 19:01 Wib
Jokowi dan keluarga tidak lagi bagian PDIP, kata Hasto
Rabu, 4 Desember 2024 23:09 Wib
Ternyata masalah keluarga bisa picu remaja lakukan tindakan ekstrem
Senin, 2 Desember 2024 16:59 Wib
Tekan konflik di keluarga, pemerintah diminta perbanyak membuka lapangan kerja
Senin, 2 Desember 2024 15:29 Wib
Nadalsyah dan keluarga mencoblos di TPS 15 pada Pilkada 2024
Rabu, 27 November 2024 19:07 Wib