Korban tewas gedung runtuh di Florida menjadi 36 orang
Florida (ANTARA) - Tim SAR mengevakuasi jasad delapan korban tewas dari reruntuhan gedung kondominium di Florida, AS, dan berhasil masuk lebih ke dalam setelah bagian gedung yang rapuh dirobohkan.
Jumlah korban tewas kini menjadi 36 orang, 109 orang lainnya yang kemungkinan berada di dalam Champlain Towers South saat gedung itu runtuh pada 24 Juni lalu masih dinyatakan hilang. Angka tersebut masih dapat berubah karena polisi masih berusaha memastikan nama-nama korban.
"Saya minta pada Anda semua yang mengikuti kabar ini, tempatkan para korban dalam hati dan doa kalian," kata Wali Kota Miami-Dade, Daniella Levine Cava, dalam konferensi pers.
Levine Cava mengumumkan penambahan jumlah korban tewas beberapa jam setelah ratusan pelayat berkumpul di gereja Miami Beach untuk menghadiri pemakaman pertama para korban.
Marcus Guara (52), istrinya Ana Guara (42), dan putri mereka, Lucia (10), dan Emma (4), dikenang sebagai keluarga harmonis yang senang berjalan di pantai dan menghabiskan waktu bersama.
"Siapa sangka beberapa pekan lalu masyarakat kita sangat terikat dengan bangunan kecil di sudut kecil Florida bernama Surfside," kata sepupu Marcus Guara, Peter Milijn, saat berpidato mengenang keluarga itu.
Pencarian korban lain terus dilakukan, bahkan ketika badai Elsa tengah mendekati kawasan utara Pantai Teluk di Florida Rabu pagi.
Ramalan cuaca mengatakan Surfside kemungkinan akan terhindar dari badai terburuk, namun pejabat setempat memutuskan untuk menghancurkan bangunan yang masih berdiri dari gedung 12 lantai itu karena khawatir runtuh diterjang angin kencang.
Petir yang dipicu Elsa memaksa tim SAR menghentikan sementara pencarian pada Selasa. Petugas mengatakan tugas mereka bisa terhenti lagi sebelum badai berlalu.
Meski pejabat setempat menegaskan mereka belum putus harapan mencari para penyintas, tak satu pun korban hidup ditemukan beberapa jam setelah gedung itu runtuh. Kepala Pemadam Kebakaran Miami-Dade Alan Cominsky mengatakan tim penyelamat belum menemukan tanda-tanda kehidupan di lokasi reruntuhan.
Lebih dari 124 ton puing telah dipindahkan dari lokasi. Barang-barang korban dibawa ke gudang kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan oleh juri agung.
Para penyelidik belum bisa memastikan penyebab runtuhnya gedung tersebut. Perhatian tertuju pada sebuah laporan konstruksi tahun 2018 yang mengingatkan adanya kelemahan pada struktur bangunan.
Bencana itu mendorong para pejabat di South Florida untuk meneliti kelemahan konstruksi pada gedung-gedung permukiman.
Pekan lalu, penghuni sebuah kondominium di North Miami Beach diminta meninggalkan gedung segera setelah para insinyur menemukan masalah serius pada kelistrikan dan struktur beton bangunan.
Sumber: Reuters
Jumlah korban tewas kini menjadi 36 orang, 109 orang lainnya yang kemungkinan berada di dalam Champlain Towers South saat gedung itu runtuh pada 24 Juni lalu masih dinyatakan hilang. Angka tersebut masih dapat berubah karena polisi masih berusaha memastikan nama-nama korban.
"Saya minta pada Anda semua yang mengikuti kabar ini, tempatkan para korban dalam hati dan doa kalian," kata Wali Kota Miami-Dade, Daniella Levine Cava, dalam konferensi pers.
Levine Cava mengumumkan penambahan jumlah korban tewas beberapa jam setelah ratusan pelayat berkumpul di gereja Miami Beach untuk menghadiri pemakaman pertama para korban.
Marcus Guara (52), istrinya Ana Guara (42), dan putri mereka, Lucia (10), dan Emma (4), dikenang sebagai keluarga harmonis yang senang berjalan di pantai dan menghabiskan waktu bersama.
"Siapa sangka beberapa pekan lalu masyarakat kita sangat terikat dengan bangunan kecil di sudut kecil Florida bernama Surfside," kata sepupu Marcus Guara, Peter Milijn, saat berpidato mengenang keluarga itu.
Pencarian korban lain terus dilakukan, bahkan ketika badai Elsa tengah mendekati kawasan utara Pantai Teluk di Florida Rabu pagi.
Ramalan cuaca mengatakan Surfside kemungkinan akan terhindar dari badai terburuk, namun pejabat setempat memutuskan untuk menghancurkan bangunan yang masih berdiri dari gedung 12 lantai itu karena khawatir runtuh diterjang angin kencang.
Petir yang dipicu Elsa memaksa tim SAR menghentikan sementara pencarian pada Selasa. Petugas mengatakan tugas mereka bisa terhenti lagi sebelum badai berlalu.
Meski pejabat setempat menegaskan mereka belum putus harapan mencari para penyintas, tak satu pun korban hidup ditemukan beberapa jam setelah gedung itu runtuh. Kepala Pemadam Kebakaran Miami-Dade Alan Cominsky mengatakan tim penyelamat belum menemukan tanda-tanda kehidupan di lokasi reruntuhan.
Lebih dari 124 ton puing telah dipindahkan dari lokasi. Barang-barang korban dibawa ke gudang kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan oleh juri agung.
Para penyelidik belum bisa memastikan penyebab runtuhnya gedung tersebut. Perhatian tertuju pada sebuah laporan konstruksi tahun 2018 yang mengingatkan adanya kelemahan pada struktur bangunan.
Bencana itu mendorong para pejabat di South Florida untuk meneliti kelemahan konstruksi pada gedung-gedung permukiman.
Pekan lalu, penghuni sebuah kondominium di North Miami Beach diminta meninggalkan gedung segera setelah para insinyur menemukan masalah serius pada kelistrikan dan struktur beton bangunan.
Sumber: Reuters