Gerakan 'Bangga Buatan Indonesia' diharap bisa mendarah daging di masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian Koperasi dan UKM) mengharapkan Gerakan Bangga Buatan Indonesia bisa menjadi satu prinsip yang mendarah daging dan dihayati oleh masyarakat Indonesia sehingga produk- produk buatan Indonesia bisa memiliki nilai dan daya saing yang lebih di tinggi di pasar tidak hanya di domestik tapi juga hingga kancah internasional.
Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Agus Santoso agar masyarakat Indonesia dapat berperan aktif memajukan kesejahteraan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri serta bisa membantu pemulihan ekonomi nasional dengan lebih cepat.
“Kita bisa lihat bagaimana orang dari negara lain begitu bangganya sama produk yang dipakai dari negara asalnya. Jadi kita orang Indonesia kalau bisa pilih juga untuk produk- produk sebisa mungkin buatan Indonesia,” kata Agus dalam sebuah webinar ditulis, Jumat.
Agus menyebutkan sangat disayangkan apabila banyak sekali produk- produk buatan lokal yang bermunculan namun sebagai warga domestik justru tidak pernah mencoba menggunakan produk- produk tersebut.
Dengan tidak menggunakan produk- produk buatan lokal pun, pasar tidak dapat berkembang maksimal karena kurangnya timbal balik atau feedback yang diperlukan dari pasar lokal untuk mengembangkan kualitas dan mutu produk yang kurang.
“Jadi saya berpesan, apalagi generasi muda jadi kalau saat ini mau beli produk. Kalau ada produk lokal ya kita harus pro produk Indonesia,” kata Agus.
Kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia merupakan langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengajak masyarakat Indonesia agar memilih produk- produk lokal buatan UMKM dan anak bangsa lainnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari- hari hingga gaya hidup.
Langkah ini dilakukan agar semakin banyak UMKM yang bermunculan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.
Dengan menggalakan gerakan ini, ditargetkan pada 2024 sebanyak 30 juta UMKM sudah merambah pemasaran dan penjualan secara daring sehingga mendapatkan pasar yang lebih luas.
Senada dengan pendapat Agus, VP of Marketplace Tokopedia yang Inna Chandika juga mendorong masyarakat Indonesia agar bisa menjadikan Bangga Buatan Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup yang perlu dilakukan setiap harinya.
“Kalau sebagai pembeli, dengan membeli produk hasil anak bangsa. Kita bisa mendorong produk- produk lokal kita terus punya kualitas dan mutu produksi yang semakin baik. Lihatlah beberapa tahun terakhir, dengan kita terus menggalakan kampanye ini rupanya produki lokal kita luar biasa dan tidak kalah dengan produk luar negeri. Jadi dari masyarakat ini memang harus punya kebanggaan pada produk lokal ini agar UMKM bisa go digital dan terus tumbuh,” kata Inna.
Diharapkan dengan terus digalakannya kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia, tidak hanya oleh pemerintah, swasta, tapi juga melibatkan masyarakat sebagai konsumen maka UMKM di Tanah Air bisa semakin berkembang bahkan bersaing di pasar mancanegara.
Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi dan Pembiayaan Agus Santoso agar masyarakat Indonesia dapat berperan aktif memajukan kesejahteraan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam negeri serta bisa membantu pemulihan ekonomi nasional dengan lebih cepat.
“Kita bisa lihat bagaimana orang dari negara lain begitu bangganya sama produk yang dipakai dari negara asalnya. Jadi kita orang Indonesia kalau bisa pilih juga untuk produk- produk sebisa mungkin buatan Indonesia,” kata Agus dalam sebuah webinar ditulis, Jumat.
Agus menyebutkan sangat disayangkan apabila banyak sekali produk- produk buatan lokal yang bermunculan namun sebagai warga domestik justru tidak pernah mencoba menggunakan produk- produk tersebut.
Dengan tidak menggunakan produk- produk buatan lokal pun, pasar tidak dapat berkembang maksimal karena kurangnya timbal balik atau feedback yang diperlukan dari pasar lokal untuk mengembangkan kualitas dan mutu produk yang kurang.
“Jadi saya berpesan, apalagi generasi muda jadi kalau saat ini mau beli produk. Kalau ada produk lokal ya kita harus pro produk Indonesia,” kata Agus.
Kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia merupakan langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengajak masyarakat Indonesia agar memilih produk- produk lokal buatan UMKM dan anak bangsa lainnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari- hari hingga gaya hidup.
Langkah ini dilakukan agar semakin banyak UMKM yang bermunculan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19.
Dengan menggalakan gerakan ini, ditargetkan pada 2024 sebanyak 30 juta UMKM sudah merambah pemasaran dan penjualan secara daring sehingga mendapatkan pasar yang lebih luas.
Senada dengan pendapat Agus, VP of Marketplace Tokopedia yang Inna Chandika juga mendorong masyarakat Indonesia agar bisa menjadikan Bangga Buatan Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup yang perlu dilakukan setiap harinya.
“Kalau sebagai pembeli, dengan membeli produk hasil anak bangsa. Kita bisa mendorong produk- produk lokal kita terus punya kualitas dan mutu produksi yang semakin baik. Lihatlah beberapa tahun terakhir, dengan kita terus menggalakan kampanye ini rupanya produki lokal kita luar biasa dan tidak kalah dengan produk luar negeri. Jadi dari masyarakat ini memang harus punya kebanggaan pada produk lokal ini agar UMKM bisa go digital dan terus tumbuh,” kata Inna.
Diharapkan dengan terus digalakannya kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia, tidak hanya oleh pemerintah, swasta, tapi juga melibatkan masyarakat sebagai konsumen maka UMKM di Tanah Air bisa semakin berkembang bahkan bersaing di pasar mancanegara.