Legislator Pulang Pisau soroti angka kematian COVID-19

id Dprd pulang pisau, edvin mandala, covid 19, pandemi covid 19, kalteng,Kasus kematian covid 19 pulpis tinggi

Legislator Pulang Pisau soroti angka kematian COVID-19

Legislator Pulang Pisau, Edvin Mandala. (ANTARA/Adi Waskito)

Pulang Pisau (ANTARA) - Legislator Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Edvin Mandala mengungkapkan, tingginya kasus kematian akibat COVID-19 di kabupaten setempat harus menjadi perhatian bersama untuk bisa mengambil langkah guna meminimalisirnya.

"Dari informasi yang kami dapat angka pasien positif masih berada di urutan bawah, namun untuk pasien meninggal malah cukup tinggi," kata Edvin di Pulang Pisau, Selasa.

Dirinya menilai dari data tersebut ada dua indikasi tingginya kasus kematian akibat COVID-19 ini, pertama, masyarakat lambat melapor bahkan berusaha menutupi jika ada gejala, sehingga setelah dibawa ke RSUD sudah dalam keadaan yang cukup parah hingga meninggal dunia.

"Masyarakat masih menganggap biasa jika ada gejala batuk, pilek, demam serta rendahnya keinginan melaporkan diri kepada Satgas COVID-19 di wilayahnya masing-masing," ucapnya.

Artinya, kata dia, masyarakat masih perlu mendapat sosialisasi mengenai tindakan apa yang harus dilakukan jika menghadapi gejala. Penguatan sosialisasi terhadap masalah ini harus dilakukan secara gencar oleh Satgas Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ada di desa-desa. 

Kedua, menurutnya Satgas COVID-19 Pulang Pisau perlu tracking hingga ke desa-desa. Apabila kedua langkah ini optimal dan sukses dilakukan, dirinya optimistis tingginya angka kematian bisa diturunkan.

Selain itu juga, papar Edvin, masyarakat yang isolasi mandiri tidak bisa mendapatkan referensi dan kesulitan mendapatkan obat-obatan, apalagi yang berada di desa-desa sehingga masyarakat hanya mendapatkan obat seadanya dari pasar.

"Apabila ada masyarakat isolasi mandiri, siapa yang mengawasi. Apakah kita bisa menjamin tidak memaparkan kepada yang lain, sedangkan masyarakat juga harus keluar mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup," tukas Edvin.

Melihat kondisi masyarakat isolasi mandiri saat ini cukup sulit, sehingga peraturan dan keinginan pemerintah pusat isolasi mandiri ini bisa dilakukan secara terpusat untuk memudahkan dalam penanganan dan pengawasan. Belum lagi terbatasnya tenaga kesehatan yang tidak bisa melayani setiap saat apabila mereka harus memantau pasien isolasi mandiri dari rumah ke rumah.

Adapun berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Rabu (25/8), kumulatif positif di Pulang Pisau sebanyak 1.071, terdiri dari 942 sembuh, 64 dalam perawatan dan 65 meninggal.