Siswa di daerah ini diimbau tidak naik angkutan umum ke sekolah

id angkutan umum,siswa sekolah,jakarta barat,Siswa didaerah ini diimbau tidak naik angkutan umum ke sekolah

Siswa di daerah ini diimbau tidak naik angkutan umum ke sekolah

Ilsutrasi-Sejumlah siswa mencuci tangannya seusai mengikuti embelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021). Sebanyak 610 sekolah di Ibu Kota menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau orang tua siswa tidak memperkenankan anaknya pergi ke sekolah naik angkutan umum.

Hal tersebut dilakukan demi memperkecil potensi penularan COVID-19 yang mungkin terjadi di dalam angkutan umum.

"Untuk menghindari anak bersinggungan dengan orang lain di angkutan umum yang belum kita ketahui kondisinya," kata Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II Masduki saat ditemui di SDN 03 Duri Kepa Jakarta Barat, Rabu.

Karena itu, Masduki berharap orang tua murid mengantar langsung anak-anaknya ke sekolah.
Setelah jam pembelajaran tatap muka (PTM), orang tua murid atau siswa bisa langsung menjemput anaknya di sekolah.

Namun Masduki juga mengimbau para orang tua murid tidak menunggu anaknya di lingkungan sekolah agar tidak menciptakan kerumunan.

Dengan demikian, dia berharap pola tersebut dapat membantu siswa dan orang tua murid terhindar dari paparan COVID-19.

Baca juga: Legislator Kalteng minta vaksinasi anak dilakukan melalui sekolah

Sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Barat kini menggelar PTM hari kedua. Salah satunya SDN 03 Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Di SDN 03 Duri Kepa, terlihat ada fasilitas tempat cuci tangan dan tanda berbaris yang berjarak di gerbang sekolah. Di tangga pun, pihak sekolah memberikan pembatasan berupa tali untuk membedakan mana jalur naik dan turun.

Sesampai di lantai satu, terdapat dua kelas yang ditempati siswa kelas II. Di dalamnya terdapat 15 siswa ditambah satu guru yang sedang mengajar.

Naik ke lantai selanjutnya, terdapat dua kelas yang ditempati kelas VI. Per kelasnya diisi 15 siswa dan satu guru. Mereka semua terpantau menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Pakar UGM menyayangkan putusan MA soal seragam sekolah

Baca juga: Kenali karakter anak agar proses PJJ berjalan lancar

Baca juga: Sekolah tatap muka di daerah ini hanya diikuti 9 siswa