Bupati Kotim bangga toleransi beragama selalu terjaga
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor mengaku bangga dengan komitmen seluruh masyarakat di daerah ini dalam menjaga toleransi dan kerukunan hidup beragama, terlebih di kawasan pelosok.
"Masyarakat kita sangat menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan. Bahkan rumah ibadah berbeda agama pun berdampingan, menggambarkan kerukunan hidup beragama," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.
Kerukunan beragama menjadi salah satu hal penting di masyarakat. Untuk itu pemerintah terus berupaya bersama masyarakat untuk menjaga kerukunan hidup beragama di masyarakat.
Jumat (17/9) lalu Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati dan pejabat lainnya meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Iman di Desa Tumbang Puan Kecamatan Telaga Antang.
Masjid ini direlokasi dari lokasi sebelumnya yang berada di dataran rendah. Relokasi ini diharapkan membuat masjid ini aman dari banjir.
Menariknya, selain Masjid Nurul Iman, di kawasan ini rencananya juga akan dibangun rumah ibadah agama lainnya yaitu gereja dan balai basarah. Tiga rumah ibadah agama berbeda ini akan dibangun di satu lokasi yang sama dan dalam satu pagar.
Baca juga: Desa di pelosok Kotim bangun jembatan cantik hasil desain lokal
Masyarakat sudah sepakat terkait pembangunan rumah ibadah berbeda agama itu di lahan seluas tiga hektare tersebut. Halikinnor berharap pembangunan balai basarah dan gereja juga bisa segera dilaksanakan.
"Ini miniatur kerukunan umat beragama di Kecamatan Telaga Antang, terutama di Desa Tumbang Puan ini keharmonisannya terjalin dengan baik. Ini dibuktikan dengan akan dibangun tiga rumah ibadah agama berbeda di satu lokasi," kata Halikinnor.
Ini bukan pertamakalinya pembangunan rumah ibadah berbeda agama di satu lokasi yang sama. Beberapa tahun lalu juga sudah dibangun empat rumah ibadah berbeda agama di satu lokasi yang sama di Kecamatan Antang Kalang.
"Ini mungkin nanti menjadi salah satu contoh rumah ibadah berbeda agama dalam satu pagar yang pemeluknya hidup berdampingan dengan rukun dan damai," demikian Halikinnor.
Baca juga: IKA PMII Cabang Sampit berkomitmen kawal pembangunan daerah
"Masyarakat kita sangat menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan. Bahkan rumah ibadah berbeda agama pun berdampingan, menggambarkan kerukunan hidup beragama," kata Halikinnor di Sampit, Minggu.
Kerukunan beragama menjadi salah satu hal penting di masyarakat. Untuk itu pemerintah terus berupaya bersama masyarakat untuk menjaga kerukunan hidup beragama di masyarakat.
Jumat (17/9) lalu Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati dan pejabat lainnya meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Iman di Desa Tumbang Puan Kecamatan Telaga Antang.
Masjid ini direlokasi dari lokasi sebelumnya yang berada di dataran rendah. Relokasi ini diharapkan membuat masjid ini aman dari banjir.
Menariknya, selain Masjid Nurul Iman, di kawasan ini rencananya juga akan dibangun rumah ibadah agama lainnya yaitu gereja dan balai basarah. Tiga rumah ibadah agama berbeda ini akan dibangun di satu lokasi yang sama dan dalam satu pagar.
Baca juga: Desa di pelosok Kotim bangun jembatan cantik hasil desain lokal
Masyarakat sudah sepakat terkait pembangunan rumah ibadah berbeda agama itu di lahan seluas tiga hektare tersebut. Halikinnor berharap pembangunan balai basarah dan gereja juga bisa segera dilaksanakan.
"Ini miniatur kerukunan umat beragama di Kecamatan Telaga Antang, terutama di Desa Tumbang Puan ini keharmonisannya terjalin dengan baik. Ini dibuktikan dengan akan dibangun tiga rumah ibadah agama berbeda di satu lokasi," kata Halikinnor.
Ini bukan pertamakalinya pembangunan rumah ibadah berbeda agama di satu lokasi yang sama. Beberapa tahun lalu juga sudah dibangun empat rumah ibadah berbeda agama di satu lokasi yang sama di Kecamatan Antang Kalang.
"Ini mungkin nanti menjadi salah satu contoh rumah ibadah berbeda agama dalam satu pagar yang pemeluknya hidup berdampingan dengan rukun dan damai," demikian Halikinnor.
Baca juga: IKA PMII Cabang Sampit berkomitmen kawal pembangunan daerah