PLN pastikan pembangunan Gardu Induk 150 kV lintas Kalimantan aman
Palangka Raya (ANTARA) - General manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (KLB), Didik Mardiyanto meninjau langsung progres proyek Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV), sebagai upaya memastikan pembangunan lintas Kalimantan itu aman dan sesuai target.
"Untuk itulah kami meninjau langsung progres pembangunan proyek ketenagalistrikan di beberapa lokasi di Kalimantan Tengah," kata Didik melalui pernyataan tertulis yang diterima di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan sesuai dengan reorganisasi PLN, terhitung sejak bulan Juli 2021 cakupan wilayah kerja PLN UIP Kalimantan Bagian Barat kini tidak hanya di wilayah Kalimantan Barat saja namun juga melayani hingga ke Provinsi Kalimantan Tengah.
Beberapa di antara proyek PLN seperti pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Town Feeder Transformator/TFT di wilayah Kalimantan Tengah meliputi Kabupaten Gunung Mas, GI 150 kV Sudan di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan GI PLTU Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kemudian berbagai proyek di Kalimantan Tengah yang sedang dibangun antara lain Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Muara Teweh-Puruk Cahu, Kuala Kurun-Puruk Cahu, Kuala Kurun-Kasongan, Pangkalan Bun-Sukamara, Sampit-Kuala Pembuang, Nanga Bulik-Incomer dan GI yang berkaitan.
Dia menambahkan bertambahnya wilayah kerja ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan listrik negara ini, namun tidak sampai menjadi hambatan bagi perusahaan berplat merah ini dalam bekerja.
PLN UIP KLB terus bekerja keras dengan menetapkan protokol kesehatan demi tercapainya Kalimantan yang terelektrifikasi sepenuhnya sesuai dengan rencana pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder baik di Kalimantan Barat maupun Kalimantan Timur secara berkelanjutan agar proyek-proyek di kedua provinsi dapat terselesaikan dengan baik.
Baca juga: PLN putus aliran lisrik di wilayah Kalteng terdampak banjir
"Kami juga tengah berfokus pada interkoneksi kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Interkoneksi ini akan dapat membantu sistem kelistrikan di kedua wilayah menjadi lebih andal dengan saling mendukung satu sama lain," katanya.
Setelah meninjau berbagai lokasi proyek di Kalimantan Tengah, selanjutnya Didik dan jajarannya akan melanjutkan tinjauan lapangan ke titik-titik utama proyek interkoneksi di daerah Nanga Bulik, Sukamara, dan juga Ketapang.
Hal itu dilakukan untuk memastikan persiapan penyelesaian pembangunan kelistrikan yang menentukan interkoneksi sistem kelistrikan tersebut berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.
Baca juga: DPRD Gumas ingin listrik PLN dimanfaatkan untuk usaha
Baca juga: SUTT 150 kV lintas Kalteng-Kalbar ditargetkan beroperasi tahun 2022
"Untuk itulah kami meninjau langsung progres pembangunan proyek ketenagalistrikan di beberapa lokasi di Kalimantan Tengah," kata Didik melalui pernyataan tertulis yang diterima di Palangka Raya, Senin.
Dia mengatakan sesuai dengan reorganisasi PLN, terhitung sejak bulan Juli 2021 cakupan wilayah kerja PLN UIP Kalimantan Bagian Barat kini tidak hanya di wilayah Kalimantan Barat saja namun juga melayani hingga ke Provinsi Kalimantan Tengah.
Beberapa di antara proyek PLN seperti pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Town Feeder Transformator/TFT di wilayah Kalimantan Tengah meliputi Kabupaten Gunung Mas, GI 150 kV Sudan di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan GI PLTU Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kemudian berbagai proyek di Kalimantan Tengah yang sedang dibangun antara lain Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Muara Teweh-Puruk Cahu, Kuala Kurun-Puruk Cahu, Kuala Kurun-Kasongan, Pangkalan Bun-Sukamara, Sampit-Kuala Pembuang, Nanga Bulik-Incomer dan GI yang berkaitan.
Dia menambahkan bertambahnya wilayah kerja ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan listrik negara ini, namun tidak sampai menjadi hambatan bagi perusahaan berplat merah ini dalam bekerja.
PLN UIP KLB terus bekerja keras dengan menetapkan protokol kesehatan demi tercapainya Kalimantan yang terelektrifikasi sepenuhnya sesuai dengan rencana pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder baik di Kalimantan Barat maupun Kalimantan Timur secara berkelanjutan agar proyek-proyek di kedua provinsi dapat terselesaikan dengan baik.
Baca juga: PLN putus aliran lisrik di wilayah Kalteng terdampak banjir
"Kami juga tengah berfokus pada interkoneksi kelistrikan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Interkoneksi ini akan dapat membantu sistem kelistrikan di kedua wilayah menjadi lebih andal dengan saling mendukung satu sama lain," katanya.
Setelah meninjau berbagai lokasi proyek di Kalimantan Tengah, selanjutnya Didik dan jajarannya akan melanjutkan tinjauan lapangan ke titik-titik utama proyek interkoneksi di daerah Nanga Bulik, Sukamara, dan juga Ketapang.
Hal itu dilakukan untuk memastikan persiapan penyelesaian pembangunan kelistrikan yang menentukan interkoneksi sistem kelistrikan tersebut berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.
Baca juga: DPRD Gumas ingin listrik PLN dimanfaatkan untuk usaha
Baca juga: SUTT 150 kV lintas Kalteng-Kalbar ditargetkan beroperasi tahun 2022