Pedagang di shelter Taman Kota Kuala Kurun diingatkan jaga kebersihan makanan
Kuala Kurun (ANTARA) - Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Gunung Mas mengingatkan para pedagang di shelter Taman Kota Kuala Kurun agar selalu menjaga kebersihan dalam menjual makanan.
Kepala Distransnakerkop dan UKM Gumas Sudin melalui Kepala Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan dan Pengawasan Koperasi dan UKM Margaretha di Kuala Kurun, Senin, mengatakan pihaknya rutin mengingatkan secara lisan kepada para pedagang terkait pentingnya menjaga kebersihan dalam menjual makanan.
“Kami selalu mengingatkan kepada para penjual di shelter Taman Kota Kuala Kurun agar memperhatikan prosedur kebersihan dan kesehatan makanan yang diolah, supaya tidak merugikan konsumen,” ucap dia.
Tak hanya itu, Distransnakerkop dan UKM Gumas juga selalu mendorong pedagang untuk meningkatkan kualitas penyajian makanan maupun minuman, misalnya saja dengan menggunakan sedotan bungkus kertas.
Baca juga: DPRD Gumas minta pemkab segera perbaiki jembatan yang rusak
Sedotan bungkus kertas, tutur dia, menandakan sedotan yang digunakan para pedagang sudah terjamin kebersihannya. Jika kebersihan terjamin maka pembeli juga akan merasa tenang dan pada akhirnya pedagang akan diuntungkan.
“Jika masyarakat memiliki saran dan masukan kepada pedagang di shelter Taman Kota Kuala Kurun, masyarakat bisa menyampaikan melalui Distransnakerkop dan UKM Gumas. Nanti akan kami teruskan lagi ke pedagang,” kata dia.
Lebih lanjut, Taman Kota Kuala Kurun merupakan pusat wisata kuliner di Kota Kuala Kurun. Pemerintah Kabupaten Gumas juga terus berupaya membenahi penataan blok di sana, demi keindahan dan kenyamanan pembeli yang datang.
Misalnya saja, sambung dia, ada penggabungan blok demi membuat nyaman pembeli yang datang. Blok yang awalnya ada 64 beberapa digabung, sehingga saat ini tersisa 32 blok.
Dia menerangkan bahwa penggabungan blok dilakukan dengan sekaligus memindahkan tempat makan, dari yang awalnya berada di tengah menjadi di pinggir, tepatnya langsung berada di sisi Sungai Kahayan.
Dengan penataan seperti itu, pembeli yang datang untuk menikmati beragam kuliner yang tersedia di Taman Kota Kuala Kurun dapat berwisata kuliner sekaligus melihat keindahan Sungai Kahayan.
“Pembeli bisa menyantap sajian di Taman Kota Kuala Kurun, mulai pukul 8.00 hingga 20.00 WIB. Di atas 20.00 WIB pedangang di Taman Kota Kuala Kurun hanya melayani take away,” demikian Margaretha.
Baca juga: Bupati Gumas sambut baik Serbuan Batalyon Vaksinator di Rungan
Baca juga: Sekda Gumas nilai pelayanan BPN semakin efektif dan efisien
Baca juga: Legislator Gumas sebut pendidikan demokrasi perlu dilakukan sejak dini
Kepala Distransnakerkop dan UKM Gumas Sudin melalui Kepala Bidang Kelembagaan, Pemberdayaan dan Pengawasan Koperasi dan UKM Margaretha di Kuala Kurun, Senin, mengatakan pihaknya rutin mengingatkan secara lisan kepada para pedagang terkait pentingnya menjaga kebersihan dalam menjual makanan.
“Kami selalu mengingatkan kepada para penjual di shelter Taman Kota Kuala Kurun agar memperhatikan prosedur kebersihan dan kesehatan makanan yang diolah, supaya tidak merugikan konsumen,” ucap dia.
Tak hanya itu, Distransnakerkop dan UKM Gumas juga selalu mendorong pedagang untuk meningkatkan kualitas penyajian makanan maupun minuman, misalnya saja dengan menggunakan sedotan bungkus kertas.
Baca juga: DPRD Gumas minta pemkab segera perbaiki jembatan yang rusak
Sedotan bungkus kertas, tutur dia, menandakan sedotan yang digunakan para pedagang sudah terjamin kebersihannya. Jika kebersihan terjamin maka pembeli juga akan merasa tenang dan pada akhirnya pedagang akan diuntungkan.
“Jika masyarakat memiliki saran dan masukan kepada pedagang di shelter Taman Kota Kuala Kurun, masyarakat bisa menyampaikan melalui Distransnakerkop dan UKM Gumas. Nanti akan kami teruskan lagi ke pedagang,” kata dia.
Lebih lanjut, Taman Kota Kuala Kurun merupakan pusat wisata kuliner di Kota Kuala Kurun. Pemerintah Kabupaten Gumas juga terus berupaya membenahi penataan blok di sana, demi keindahan dan kenyamanan pembeli yang datang.
Misalnya saja, sambung dia, ada penggabungan blok demi membuat nyaman pembeli yang datang. Blok yang awalnya ada 64 beberapa digabung, sehingga saat ini tersisa 32 blok.
Dia menerangkan bahwa penggabungan blok dilakukan dengan sekaligus memindahkan tempat makan, dari yang awalnya berada di tengah menjadi di pinggir, tepatnya langsung berada di sisi Sungai Kahayan.
Dengan penataan seperti itu, pembeli yang datang untuk menikmati beragam kuliner yang tersedia di Taman Kota Kuala Kurun dapat berwisata kuliner sekaligus melihat keindahan Sungai Kahayan.
“Pembeli bisa menyantap sajian di Taman Kota Kuala Kurun, mulai pukul 8.00 hingga 20.00 WIB. Di atas 20.00 WIB pedangang di Taman Kota Kuala Kurun hanya melayani take away,” demikian Margaretha.
Baca juga: Bupati Gumas sambut baik Serbuan Batalyon Vaksinator di Rungan
Baca juga: Sekda Gumas nilai pelayanan BPN semakin efektif dan efisien
Baca juga: Legislator Gumas sebut pendidikan demokrasi perlu dilakukan sejak dini