Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin mengatakan Rumah Sakit Perluasan (RSP) Batu Suli yang selama ini digunakan untuk penanganan pasien COVID-19 resmi ditutup.
"Iya benar. Saat ini telah terjadi penurunan kasus yang sangat signifikan sehingga persentase persentase pemakaian tempat tidur (BOR) juga turun," kata Fairid di Palangka Raya, Jumat.
Fairid menambahkan penutupan RS Perluasan tersebut juga untuk menghindari stigma dan pertanyaan dari masyarakat mengenai efektivitas operasional rumah sakit tersebut.
"Agar tidak terjadi kesimpangsiuran ataupun dalam tanda kutip pertanyaan yang menyatakan kenapa RS Perluasan masih dibuka sementara pasien sudah tidak ada," katanya.
Baca juga: Wali Kota: Tinggal 150 pasien COVID-19 yang dirawat di Palangka Raya
Meski operasional RS Perluasan resmi ditutup, saat ini penanganan pasien COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini masih dilakukan pemerintah setempat yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya.
"Kita berharap kondisi saat ini minimal dapat dipertahankan. Jangan sampai ada penambahan. Namun jika diperlukan bisa jadi pemerintah kota akan menyiapkan kembali RS Perluasan," kata Fairid.
Sementara itu berdasar data Satgas COVID-19 Palangka Raya sampai Kamis lalu warga yang positif dan masih menjalani perawatan tercatat 150 orang atau sebanyak 1,15 persen dari total kasus positif sebanyak 12.988 orang.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya berkomitmen wujudkan UHC JKN-KIS
Selain itu jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 mencapai 12.333 orang usai terjadi penambahan 17 pasien sembuh. Jumlah itu berada di 94,96 persen dari total pasien positif.
Meski tingkat kesembuhan cukup tinggi kepala daerah termuda di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah itu pun meminta masyarakat di "Kota Cantik" tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Apalagi, lanjut dia Satgas COVID-19 Palangka Raya masih tercatat penambahan 13 kasus positif.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat sebanyak 505 orang di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini meninggal usai terjadi penambahan satu kasus meninggal dunia.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Palangka Raya capai 92,82 persen
Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan hingga penanganan kasus.
Dia pun Palangka Raya pun mengajak masyarakat di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya meminimalkan potensi dan mencegah mata rantai penyebaran COVID-19 yang tak kunjung usai.
Pemerintah juga menerapkan PPKM Level 3 hingga 4 Oktober untuk memperkuat pencegahan dan penanganan COVID-19 di kota setempat.
Baca juga: Wawali Palangka Raya minta waspadai penularan penyakit saat banjir
Baca juga: Persentase kesembuhan pasien COVID-19 di Palangka Raya meningkat
Baca juga: Wali Kota tetapkan Palangka Raya status siaga darurat bencana banjir