Legislator Palangka Raya apresiasi kinerja BPPRD

id Dprd palangka raya, legislator palangka raya, noorkhalis ridha, pad, pendapatan asli daerah, pajak, kalteng

Legislator Palangka Raya apresiasi kinerja BPPRD

Legislator Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha.(ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Palangka Raya, Kalimantan Tengah Noorkhalis Ridha mengapresiasi upaya pemerintah kota setempat melalui Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah dalam merealisasikan serapan pajak.

"Pemkot menargetkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pajak pada 2021 sebesar Rp113,171 miliar lebih dan pada akhir September sudah tercatat Rp84,368 miliar lebih atau mencapai 74,55 persen," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Dia menuturkan, kendati masih dalam situasi pandemi COVID-19 namun pemkot masih mampu merealisasikan PAD dari sektor pajak dengan cukup baik.

"Itu artinya kerja keras pihak terkait patut kita apresiasi dan terus didukung, sehingga untuk tahun-tahun selanjutnya, apa yang sudah dicapai dapat dipertahankan," ucapnya.

Adapun realisasi pajak berasal dari 11 sektor yakni pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan umum, parkir, air tanah, sarang burung walet, mineral bukan logam dan batuan, bumi dan bangunan perkotaan dan pedesaan, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Kemudian yang menjadi catatan, yakni realisasi pajak daerah pada sektor hiburan, yaitu persentase capaian rendah. Realisasi pajaknya baru sebesar Rp548,437 juta lebih atau 17,14 persen dari target sebesar Rp3,2 miliar.

Namun demikian, ia mengatakan, rendahnya realisasi pajak sektor hiburan bisa dipahami, sebab di tengah pandemi COVID-19 pihak terkait kesulitan mengoptimalkan pendapatan dari sektor hiburan.

"Terlebih adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang berdampak pada penutupan tempat hiburan hingga kawasan wisata," beber Politisi Partai Amanat Nasional itu.

Ditambahkan Ridho yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Palangka Raya tersebut, situasi pandemi seperti sekarang ini berdampak banyak terhadap berbagai sektor.

"Sehingga kita mesti mendorong BPPRD setempat meningkatkan PAD dari semua sektor, sehingga hasil baik bisa tercapai sekalipun tidak bisa 100 persen," jelas Noorkhalis Ridha.