Pemkab Seruyan pacu pembangunan infrastruktur dalam kota

id Pemkab seruyan, bupati seruyan, yulhaidir, kuala pembuang, seruyan, kalteng, infrastruktur jalan

Pemkab Seruyan pacu pembangunan infrastruktur dalam kota

Bupati Seruyan Yulhaidir (tengah) didampingi Sekda Seruyan Djainuddin Noor (kiri) dan Plt Kadis PUPR Budi Rahman saat memantau peningkatan Jalan Aromani, Kuala Pembuang, Senin, (11/10/2021). (ANTARA/Radianor)

Kuala Pembuang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah terus berupaya membenahi serta meningkatkan infrastruktur di wilayah dalam Kota Kuala Pembuang.

“Kami akan terus berupaya menata Kota Kuala Pembuang dan dimulai dari infrastruktur jalannya terlebih dahulu, sehingga aksesnya bisa lancar,” kata Bupati Seruyan Yulhaidir di Kuala Pembuang, Selasa.

Menurut dia, pembenahan ibu kota itu bisa dilihat dari pembangunan infrastruktur yang ada dan salah satu wujud nyata dari hal tersebut yakni dengan peningkatan ruas jalan seperti di Jalan Aromani, Kelurahan Kuala Pembuang II, Kecamatan Seruyan Hilir.

Dijelaskannya, peningkatan yang ada di ruas jalan tersebut merupakan salah satu dari program pembenahan dalam kota yang dilakukan Pemkab Seruyan pada 2021 ini.

“Sebenarnya pada 2020 juga sudah ada untuk program pembenahan dalam kota, baik pengaspalan, di sektor pertanian seperti cetak sawah, pembersihan alur sungai dan lainnya,” ungkapnya.

Untuk pengaspalan dalam kota sendiri, program pada 2021 ini sudah dilaksanakan lebih dari lima kegiatan dengan panjang sekitar tujuh kilometer. Hal ini menandakan Pemkab Seruyan sudah mulai melakukan pembenahan dalam kota.

“Kalau semenisasi lebih banyak lagi. Artinya mulai 2021 ini pun kami sudah mulai melakukan pembenahan, tidak menunggu 2022 lagi. Kami akan kerjakan secara bertahap,” jelasnya.

Dia menambahkan saat ini penataan Kota Kuala Pembuang masih dilakukan bertahap dan lebih diutamakan peningkatan infrastruktur yang memang perlu dilakukan pembangunan, seperti halnya di jalan Aromani tersebut.

“Jalan Aromani ini memang kondisinya sudah kurang layak sehingga perlu ditingkatkan, apalagi akses tersebut merupakan akses utama masyarakat setempat kalau ingin ke Puskesmas KP I,” demikian Yulhaidir.