Sebanyak 70 anak di Kalteng kehilangan orang tua akibat COVID-19
Palangka Raya (ANTARA) - Polda Kalimantan Tengah turut membantu mengurangi dampak psikologi 70 anak yang terdampak atau kehilangan orang tuanya akibat COVID-19, yang dilaksanakan dilaksanakan di Aula Dharma, Mapolda Kalteng, Kota Palangka Raya.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo usai kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan pada anak yang terdampak wabah yang kini melanda daerah dan dunia saat ini.
"Pendampingan anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19 ini, kami dari Polri memberikan pendampingan, agar mereka tetap tabah dalam menjalani kehidupan sehari-hari," katanya.
Kegiatan dengan tema "Peduli Anak Indonesia Tangguh" yang digelar secara virtual dipimpin oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Menurut jenderal berpangkat bintang dua itu, acara tersebut juga tentunya untuk menyemangati anak-anak dan mengurangi timbulnya dampak psikologi pada anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19.
"70 orang anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19 berasal dari tiga daerah di Provinsi Kalteng, seperti Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Katingan," ucapnya.
Baca juga: Empat penjual sisik trenggiling di Kalteng terancam lima tahun penjara
Ditegaskan Dedi, kegiatan tersebut juga merupakan kick off awal dan akan diselenggarakan secara berkelanjutan kedepannya dengan tujuan, agar semangat mereka menjalani kehidupan dan pendidikan tetap semangat.
"Semoga kegiatan ini bisa membantu pemulihan jiwa dan emosi para anak-anak. Sehingga diharapkan mampu memberikan dampak positif," bebernya.
Jenderal Polri berpangkat bintang dua itu menambahkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinas Sosial dan Dinas PPPA dengan memberikan pelayanan seperti trauma healing atau play therapy bagi anak anak.
"Pelayanan ini sangatlah penting untuk mengembalikan semangat anak-anak yang ditinggalkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya akibat bencana," demikian Dedi.
Baca juga: Kapolda: Akhir tahun 2021 vaksinasi di Kalteng harus capai 70 persen
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo usai kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan pada anak yang terdampak wabah yang kini melanda daerah dan dunia saat ini.
"Pendampingan anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19 ini, kami dari Polri memberikan pendampingan, agar mereka tetap tabah dalam menjalani kehidupan sehari-hari," katanya.
Kegiatan dengan tema "Peduli Anak Indonesia Tangguh" yang digelar secara virtual dipimpin oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Menurut jenderal berpangkat bintang dua itu, acara tersebut juga tentunya untuk menyemangati anak-anak dan mengurangi timbulnya dampak psikologi pada anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19.
"70 orang anak yang kehilangan orangtuanya akibat COVID-19 berasal dari tiga daerah di Provinsi Kalteng, seperti Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Katingan," ucapnya.
Baca juga: Empat penjual sisik trenggiling di Kalteng terancam lima tahun penjara
Ditegaskan Dedi, kegiatan tersebut juga merupakan kick off awal dan akan diselenggarakan secara berkelanjutan kedepannya dengan tujuan, agar semangat mereka menjalani kehidupan dan pendidikan tetap semangat.
"Semoga kegiatan ini bisa membantu pemulihan jiwa dan emosi para anak-anak. Sehingga diharapkan mampu memberikan dampak positif," bebernya.
Jenderal Polri berpangkat bintang dua itu menambahkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinas Sosial dan Dinas PPPA dengan memberikan pelayanan seperti trauma healing atau play therapy bagi anak anak.
"Pelayanan ini sangatlah penting untuk mengembalikan semangat anak-anak yang ditinggalkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya akibat bencana," demikian Dedi.
Baca juga: Kapolda: Akhir tahun 2021 vaksinasi di Kalteng harus capai 70 persen