Artikel - 'Nurani' buat Kobar terus berinovasi dan raih banyak penghargaan
Palangka Raya (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, sejak dipimpin Nurhidayah berpasangan dengan Ahmadi Riansyah pada tanggal 22 Mei 2017, terus melakukan inovasi di berbagai sektor, bahkan mendapat pengakuan dan penghargaan dari pemerintah pusat, provinsi maupun berbagai pihak lainnya.
Inovasi yang dilakukan pun sudah langsung dilakukan sejak pasangan Nurani itu dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati di Marunting Batu Aji. Di mana membuka dan membangun infrastruktur jalan penghubung antar desa, tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan memanfaatkan secara optimal program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan besar swasta (PBS) yang ada di kabupaten setempat.
"Sejak tahun 2007 hingga tahun 2021 ini, sudah dibuka dan dibangun jalan penghubung antar desa sepanjang 449,22 kilometer. Dananya berasal dari CSR sejumlah perusahaan swasta berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten," kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, belum lama ini.
Tak hanya infrastruktur jalan dan jembatan, Pemkab Kobar juga membangun Pasar Rakyat bernama 'Pasar Sungai Bulin' di lahan seluas 1,02 hektar yang berasal dari hibah salah satu perusahaan swasta di wilayah setempat. Alhasil, Pemkab Kobar tidak perlu mengeluarkan biaya dari APBD hanya untuk pembebasan lahan. Bahkan, para pedagang yang berjualan di Pasar Rakyat itu, terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Di masa pandemi COVID-19, Bupati Kobar bahkan bergerak cepat menjalin kerjasama dengan PT Korindo Aria Bima Sari dalam menyediakan oksigen kesehatan bagi yang positif COVID-19. Alhasil, oksigen yang sempat langka dan mahal di Provinsi Kalimantan Tengah, bahkan di Indonesia, tidak terjadi di Kotawaringin Barat. Bahkan, kerjasama Kobar dengan perusahaan swasta itu berdampak besar bagi ketersediaan oksigen kesehatan di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Untuk mengoptimalkan vaksinasi COVID-19, kami di Kobar telah membuat dan meluncurkan aplikasi Reva Kobar atau Registrasi Vaksin Kotawaringin Barat," kata Nurhidayah.
Dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PDA), Pemkab Kobar pun melakukan inovasi dengan meluncurkan alat perekam data transaksi usaha pajak restoran secara daring atau on-line. Diterapkan juga aplikasi Sistem Informasi Manajeman Integrasi SP2D (SIMANIS), yang memberikan kemudahan kepada pihak ketiga atau pelaksana program pemerintah dalam melihat proses pencairan dana proyek, tanpa harus datang ke BPKAD setempat.
Sedangkan untuk mempermudah pelayanan pengurusan administrasi kependudukan, baik itu KTP, KK, Akta kelahiran dan lainnya, Pemkab Kobar berinovasi dengan meluncurkan SIDA'KAM (Silahkan Datang, Kami Melayani) dengan memanfaatkan Google Form dan aplikasi Whatsapp. Diluncurkan juga aplikasi layanan mandiri dan lapak online bagi desa.
"Inovasi SIDA'KAM dan Batik atau batako plastik yang dilakukan Pemkab Kobar, mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Ada banyak lagi inovasi yang sudah kami lakukan sejak memimpin Kobar di tahun 2017," ucap Bupati perempuan pertama di Kalimantan Tengah ini.
Selain banyak inovasi yang dilakukan di era Nurani, Kabupaten Kobar pun mendapat banyak penghargaan dari Pemerintah Pusat melalui sejumlah Kementerian. Di mana Kobar menerima penghargaan dari Menteri Keuangan karena berhasil meraih dan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian sebanyak tujuh kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Kabupaten itu bahkan menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan karena Pemkab Kobar dinilai telah memiliki komitmen yang kuat dalam mencapai dan mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
Kobar juga meraih penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Bahkan, Bupati Kotawaringin Barat menerima penghargaan untuk kesekian kali sebagai Top Pembina BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dalam pagelaran bergengsi tingkat nasional TOP BUMN Award, serta penghargaan lainnya.
"Penghargaan ini bukanlah yang terutama, namun yang lebih penting bagaimana pelayaan prima bisa dirasakan masyarakat. Tapi, tetap perlu berterima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya masyarakat Kotawaringin Barat atas diraihnya banyak penghargaan selama ini," kata Nurhidayah.
Berkat kepemimpinan Nurani, Pemkab Kobar pun telah berhasil menurunkan angka penduduk miskin di wilayah setempat yang 4,52 persen pada tahun 2017, menjadi 3,59 di tahun 2020. Selain itu, pasangan Nurani telah berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia hingga angka 72,87 persen di tahun 2020.
"Saya telah meminta seluruh aparatur organisasi perangkat daerah di Pemkab Kobar, agar menuntaskan seluruh program prioritas sebelum masa jabatan kami pasangan Nurani berakhir pada tahun 2022," demikian Nurhidayah.
Baca juga: Tingkatkan pelayanan, RSUD di Kobar tambah PCR jadi 200 per hari
Inovasi yang dilakukan pun sudah langsung dilakukan sejak pasangan Nurani itu dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati di Marunting Batu Aji. Di mana membuka dan membangun infrastruktur jalan penghubung antar desa, tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan memanfaatkan secara optimal program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan besar swasta (PBS) yang ada di kabupaten setempat.
"Sejak tahun 2007 hingga tahun 2021 ini, sudah dibuka dan dibangun jalan penghubung antar desa sepanjang 449,22 kilometer. Dananya berasal dari CSR sejumlah perusahaan swasta berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten," kata Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah di Pangkalan Bun, belum lama ini.
Tak hanya infrastruktur jalan dan jembatan, Pemkab Kobar juga membangun Pasar Rakyat bernama 'Pasar Sungai Bulin' di lahan seluas 1,02 hektar yang berasal dari hibah salah satu perusahaan swasta di wilayah setempat. Alhasil, Pemkab Kobar tidak perlu mengeluarkan biaya dari APBD hanya untuk pembebasan lahan. Bahkan, para pedagang yang berjualan di Pasar Rakyat itu, terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Di masa pandemi COVID-19, Bupati Kobar bahkan bergerak cepat menjalin kerjasama dengan PT Korindo Aria Bima Sari dalam menyediakan oksigen kesehatan bagi yang positif COVID-19. Alhasil, oksigen yang sempat langka dan mahal di Provinsi Kalimantan Tengah, bahkan di Indonesia, tidak terjadi di Kotawaringin Barat. Bahkan, kerjasama Kobar dengan perusahaan swasta itu berdampak besar bagi ketersediaan oksigen kesehatan di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Untuk mengoptimalkan vaksinasi COVID-19, kami di Kobar telah membuat dan meluncurkan aplikasi Reva Kobar atau Registrasi Vaksin Kotawaringin Barat," kata Nurhidayah.
Dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PDA), Pemkab Kobar pun melakukan inovasi dengan meluncurkan alat perekam data transaksi usaha pajak restoran secara daring atau on-line. Diterapkan juga aplikasi Sistem Informasi Manajeman Integrasi SP2D (SIMANIS), yang memberikan kemudahan kepada pihak ketiga atau pelaksana program pemerintah dalam melihat proses pencairan dana proyek, tanpa harus datang ke BPKAD setempat.
Sedangkan untuk mempermudah pelayanan pengurusan administrasi kependudukan, baik itu KTP, KK, Akta kelahiran dan lainnya, Pemkab Kobar berinovasi dengan meluncurkan SIDA'KAM (Silahkan Datang, Kami Melayani) dengan memanfaatkan Google Form dan aplikasi Whatsapp. Diluncurkan juga aplikasi layanan mandiri dan lapak online bagi desa.
"Inovasi SIDA'KAM dan Batik atau batako plastik yang dilakukan Pemkab Kobar, mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Ada banyak lagi inovasi yang sudah kami lakukan sejak memimpin Kobar di tahun 2017," ucap Bupati perempuan pertama di Kalimantan Tengah ini.
Selain banyak inovasi yang dilakukan di era Nurani, Kabupaten Kobar pun mendapat banyak penghargaan dari Pemerintah Pusat melalui sejumlah Kementerian. Di mana Kobar menerima penghargaan dari Menteri Keuangan karena berhasil meraih dan mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian sebanyak tujuh kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Kabupaten itu bahkan menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia. Penghargaan itu diberikan karena Pemkab Kobar dinilai telah memiliki komitmen yang kuat dalam mencapai dan mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta memenuhi kebutuhan anak.
Kobar juga meraih penghargaan Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Bahkan, Bupati Kotawaringin Barat menerima penghargaan untuk kesekian kali sebagai Top Pembina BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dalam pagelaran bergengsi tingkat nasional TOP BUMN Award, serta penghargaan lainnya.
"Penghargaan ini bukanlah yang terutama, namun yang lebih penting bagaimana pelayaan prima bisa dirasakan masyarakat. Tapi, tetap perlu berterima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya masyarakat Kotawaringin Barat atas diraihnya banyak penghargaan selama ini," kata Nurhidayah.
Berkat kepemimpinan Nurani, Pemkab Kobar pun telah berhasil menurunkan angka penduduk miskin di wilayah setempat yang 4,52 persen pada tahun 2017, menjadi 3,59 di tahun 2020. Selain itu, pasangan Nurani telah berhasil meningkatkan indeks pembangunan manusia hingga angka 72,87 persen di tahun 2020.
"Saya telah meminta seluruh aparatur organisasi perangkat daerah di Pemkab Kobar, agar menuntaskan seluruh program prioritas sebelum masa jabatan kami pasangan Nurani berakhir pada tahun 2022," demikian Nurhidayah.
Baca juga: Tingkatkan pelayanan, RSUD di Kobar tambah PCR jadi 200 per hari