Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan pahlawan zaman "now" adalah yang berani melawan korupsi.
"Jika dahulu para pahlawan mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara, saat ini kita harus melanjutkan perjuangan mereka, kita mulai dari sikap jujur, berani dan hebat serta antikorupsi," kata Firli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu memperingati Hari Pahlawan.
Menjaga integritas, memegang teguh nilai-nilai agama, budaya, dan kejujuran serta tidak diam melihat kezaliman korupsi, kata Firli, merupakan cara untuk menjadi seorang pahlawan dalam melawan korupsi.
"Butuh banyak pahlawan untuk melawan korupsi yang telah lama menjajah negeri ini agar penyakit kronis ini dapat benar-benar musnah dari bumi pertiwi agar cita-cita 'founding fathers' dapat terwujud di mana negara dapat melindungi, mensejahterakan serta mencerdaskan kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote," katanya.
Di masa saat ini, kata dia, makna pahlawan bisa dipahami dan dilihat dari berbagai sisi, misalnya seseorang yang membawa perubahan atau memberikan nilai-nilai positif ke arah kebaikan bersama untuk bangsanya bisa disebut pahlawan. Begitu juga para atlet yang telah mengharumkan bangsa dan negara, juga layak disebut sebagai pahlawan.
"Menjadi pahlawan di era ini, tidak lagi dilakukan seperti dulu dengan mengangkat bambu runcing karena penjajah zaman "now" bukan lagi kolonialisme melainkan musuh kita saat ini diantaranya kemiskinan, kebodohan, dan korupsi. Inilah musuh kita semua yang harus diperangi dan dilenyapkan dari bumi nusantara dan negeri ini," ucap Firli.
Ia mengatakan "Pahlawanku, Inspirasiku", tema besar peringatan Hari Pahlawan yang diusung oleh pemerintah pada tahun ini sangat tepat, mengingat esensi serta nilai-nilai pahlawan yang selalu memberi tauladan bagi kita sepanjang zaman.
"Seperti integritas sebagai anak bangsa yang memegang teguh agama, budaya serta nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan yang luar biasa sehingga mereka (pahlawan) berani menanggung semua konsekuensi sebagai bentuk risiko sebagai garda terdepan pejuang kemerdekaan, meski hanya bersenjatakan bambu runcing adalah nilai-nilai luhur yang dapat kita tauladani dari pahlawan," ujar Firli.
Firli mengatakan pahlawan sebagai tauladan juga menginspirasi dan terpatri di dalam hati sanubari insan KPK.
"Jika segala bentuk risiko mulai dari intimidasi hingga keselamatan jiwa dan raga menjadi konsekuensi yang harus kami terima sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, Insya Allah kami seluruh insan di KPK ikhlas dan siap menerimanya," ujarnya.
"Selamat Hari Pahlawan Nasional Indonesia, mari kita peringati dengan semangat budaya antikorupsi dan ambil peran sebagai pahlawan antikorupsi," kata Firli.
Berita Terkait
Kepala Manajemen Risiko Taspen diperiksa KPK terkait investasi Rp1 triliun
Kamis, 16 Mei 2024 15:19 Wib
Rumah mewah SYL Rp4,5 miliar di Makassar disita KPK
Kamis, 16 Mei 2024 15:15 Wib
Korupsi di Telkomsigma rugikan negara ratusan miliar terkait proyek fiktif
Rabu, 15 Mei 2024 22:38 Wib
Dua dirjen Kementan dihadirkan dalam sidang SYL
Rabu, 15 Mei 2024 14:16 Wib
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar diperiksa KPK
Rabu, 15 Mei 2024 14:15 Wib
Nayunda Nabila diperiksa KPK terkait pemberian uang dan barang dari SYL
Selasa, 14 Mei 2024 13:11 Wib
KPK hadirkan tiga dirjen Kementan di sidang SYL
Senin, 13 Mei 2024 14:12 Wib
Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani didakwa terima gratifikasi Rp99,8 miliar
Kamis, 9 Mei 2024 15:25 Wib