Jakarta (ANTARA) - Gojek kembali memberikan beasiswa kepada anak mitra pengemudi yang kini memasuki tahun kedua, hingga sekarang ada 24 penerima beasiswa dari 7 kota operasional Gojek di seluruh Indonesia.
Beasiswa ini bagian dari Program Gojek Swadaya. Program Swadaya menawarkan berbagai produk untuk membantu penghematan biaya operasional mitra pengemudi, mulai dari paket telekomunikasi, keringanan biaya perawatan kendaraan mulai dari bahan bakar, oli, hingga suku cadang juga subsidi kebutuhan belanja sehari-hari. Total penghematan dari seluruh mitra pengemudi yang memanfaatkan Program Gojek Swadaya rata-rata mencapai Rp17 miliar setiap bulan.
Head of Indonesia Region Gojek, Gede Manggala, mengatakan program Gojek Swadaya yang hadir sejak 2016 bertujuan untuk membantu taraf hidup mitra dan keluarga.
"Konsistensi dan keseriusan ini kami lanjutkan dengan hadirnya Beasiswa Gojek yang sekarang sudah memasuki angkatan kedua. Sejak awal, program ini kami hadirkan sebagai kesempatan gratis bagi anak mitra pengemudi untuk menempuh pendidikan tinggi didukung oleh wadah pembelajaran serta pengembangan diri. Sehingga, anak mitra pengemudi dapat menjadi talenta berkualitas yang bisa membanggakan dan membantu perekonomian keluarganya," kata Gede dalam konferensi pers daring, Rabu.
Menurut riset Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2021, ragam manfaat dari bantuan yang dirasakan oleh mitra pengemudi Gojek melalui program Gojek Swadaya pun menjadi salah satu alasan terkuat untuk terus bermitra dengan Gojek.
Lebih lanjut, program Beasiswa Gojek pun kian melengkapi keringanan yang dihadirkan oleh program Gojek Swadaya. Sebanyak 14 putra/putri mitra pengemudi berhasil lolos setelah melalui rangkaian seleksi ketat di antara ribuan pendaftar lainnya. Mereka akan mendapatkan biaya pendidikan penuh selama 6 semester pada jenjang diploma tiga (D3) di politeknik-politeknik negeri unggulan di Indonesia.
Dalam menghadirkan program beasiswa ini, Gojek bekerja sama dengan politeknik unggulan di masing-masing kota besar di Indonesia yang telah terbukti mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dan tepat guna, di antaranya adalah Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Menurut Gede, setelah membuat asesmen, pihaknya memutuskan untuk mendukung putra-putri mitra pengemudi yang ingin melanjutkan pendidikan selepas SMA dengan orientasi vokasional yang siap kerja.
Selain biaya pendidikan gratis, Beasiswa Gojek juga menyediakan wadah belajar yang akan memberikan pelatihan pengembangan diri atau soft skills guna mempersiapkan anak mitra pengemudi menjadi talenta yang berkualitas. Pelatihan ini akan dibawakan oleh karyawan Gojek dengan keunggulannya, serta menghadirkan beragam materi, mulai dari cara membuat Curriculum Vitae (CV) yang berkualitas hingga strategi penyelesaian masalah di dunia kerja.
Jassinta Roid Triniti merupakan salah satu penerima Beasiswa Gojek yang ceritanya sempat hangat dibicarakan di media sosial. Meski Jassinta tuli dan harus menggunakan alat bantu dengar, ia berhasil mendapatkan Beasiswa Gojek dan menjadi mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta jurusan Jurnalistik.
“Saya sangat senang dan bersyukur dengan kesempatan yang diberikan oleh Gojek. Sudah menjadi mimpi saya sejak lama untuk dapat menuntut ilmu khususnya di bidang Jurnalistik, dan tidak menyangka akan diberikan kesempatan gratis seperti ini. Saya bertekad untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya beasiswa yang saya dapatkan agar nantinya bisa membantu perekonomian keluarga,” ujar Jassinta.
Jassinta merupakan putri dari Suparti, seorang mitra pengemudi Gojek di kota Jakarta sejak 2017.
“Saya bersyukur sekali dan tidak menyangka akan rezeki yang diberikan. Tidak pernah terbayangkan oleh saya sebelumnya bahwa hanya dengan menjadi tukang ojek, anak saya dapat bersekolah menuntut ilmu ke jenjang yang tinggi.”