Palangka Raya (ANTARA) - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FISIP UMPR) Irwani MAP, mengatakan, membangun kepercayaan bagi pemilih milenial, dalam kaitan berpartisipasi aktif Pemilu 2024 merupakan tantangan penyelenggara.
"Pada pemilu mendatang, mayoritas pemilih didominasi pemilih pemula dari kalangan Generasi Z. Maka, kita harus bisa membangun kepercayaan dalam meningkatkan partisipasi. Salah satunya dalam pengawasan," kata Irwani di Palangka Raya, Senin.
Menurut dia, tingkat partisipasi pemilih di setiap tahapan pemilu dan keikutsertaan masyarakat dalam pengawasan mempengaruhi kualitas pesta demokrasi.
Dia mengatakan, dalam menciptakan pemilihan umum yang jujur, adil dan berkualitas FISIP UMPR, selalu menurunkan tim pengawas independen di setiap pelaksanaan pemilihan umum.
"Di FISIP UMPR, pemantauan dilakukan sampai di tingkat nasional. Kita memiliki tim pemantau independen yang tersertifikasi. Kami aktif melakukan pengawasan dalam rangka menghantarkan demokrasi berjalan baik," kata Irwani.
Pernyataan itu, diungkapkan dia saat acara kuliah tamu bersama Bawaslu RI bertema peluang dan tantangan pemilu serentak 2024. Acara itu juga dirangkai dengan penandatanganan kerja sama antara FISIP UMPR dan Bawaslu Kota Palangka Raya.
Acara yang dilaksanakan secara daring dan luring itu, turut hadir komisioner Bawaslu dari sejumlah daerah di Indonesia. Selain itu juga turut hadir akademisi dan mahasiswa dengan jumlah partisipan terbanyak mencapai 450 orang.
Turut menjadi pemateri dalam kuliah tamu itu yakni Komisioner Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo dan Akademisi FISIP Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Novianto Eko Wibowo MAP.
Rektor UMPR Dr Sonedi, sebelum membuka acara mengatakan salah satu tantangan pada pelaksanaan pemilu adalah terkait data pemilih yang belum "clear".
"Maka menjadi tantangan bagi KPU dan Bawaslu untuk menyelaraskan dan mematangkan data pemilih, agar tidak terjadi kekeliruan," katanya.
Selain itu, lanjut Sonedi, KPU bersama Bawaslu juga harus mensinergikan hal-hal lain dalam rangka mewujudkan pemilihan umum yang jujur, adil serta tidak ada paksaan.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah Satriadi, berharap pelaksanaan kuliah tamu itu dapat meningkatkan partisipasi pengawasan pemilu. Terutama di kalangan akademisi dan mahasiswa.
"Saya juga berharap, penandatangan kerja sama antara FISIP UMPR dan Bawaslu Kota Palangka Raya akan mencapai langkah konkret pada pelaksanaan pengawasan pemilihan umum," kata Satriadi.
Baca juga: UM Palangkaraya wisuda 786 mahasiswa secara tatap muka
Baca juga: UMPR latih warga teknik pewarnaan berbasis eco-print
Baca juga: FISIP UMPR libatkan mahasiswa bantu korban banjir