Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua II DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Basirun B Sahepar mengingatkan pemerintah kota setempat agar tidak kendur dalam menegakkan protokol kesehatan.
"Pemkot jangan sampai kendur dalam menegakkan prokes (protokol kesehatan), karena dalam waktu dekat ini kita akan menghadapi libur Natal dan tahun baru 2022 yang berpotensi ada lonjakan penyebaran COVID-19," kata Basirun di Palangka Raya, Kamis.
Dia menuturkan, dengan tidak mengendurkan pengawasan terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19, tentunya salah satu upaya untuk mencegah peningkatan virus Corona yang saat ini penyebarannya sudah sangat landai di Kota Palangka Raya.
Penegakan protokol kesehatan wajib dilakukan karena apabila tidak digencarkan secara masif, maka dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat. Situasi itu juga riskan memicu kembali meningkatnya wabah yang sudah sangat mengganggu kenyamanan masyarakat selama ini.
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan prokes di masa pandemi seperti ini, meskipun masih banyak warga yang sekarang ini mulai tidak menggunakan masker," ucapnya.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Palangka Raya ajak perangi korupsi
Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan, meskipun tingkat vaksinasi dosis satu di Kota Palangka Raya mencapai di atas 98,38 persen dan realisasi vaksinasi dosis dua sudah mencapai sebesar 80,19 persen, namun protokol kesehatan tetap wajib ditaati.
Saat ini sejumlah negara-negara besar yang memiliki tingkat vaksinasi tinggi seperti di wilayah Eropa tetap mengalami gelombang penularan COVID-19 yang tinggi. Untuk itu kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan, apabila tidak ingin mengalami hal serupa.
"Jangan sampai menganggap bahwa kekebalan tubuh kita sudah kuat dan tahan terhadap virus tersebut. Kita bercermin negara lain meski vaksinasi sudah tinggi namun gelombang COVID-19 terus mengintai," sebut Basirun.
Menurutnya, semua pihak tidak boleh abai dan kecolongan terhadap ancaman gelombang ketiga yang dapat disebabkan varian baru yakni Omicron.
"Saya menyarankan masyarakat tidak memaksakan diri untuk berlibur atau berkunjung ke luar kota selama Natal dan tahun baru. Hal tersebut bisa saja menyebabkan munculnya gelombang ketiga COVID-19 di daerah kita," demikian Basirun.
Baca juga: DPRD Kotim minta pemkab tiru Palangka Raya terkait bantuan keagamaan