PLN bantu Rp200 juta untuk konservasi terumbu karang Raja Ampat

id PLN Sorong Konservasi,PLN

PLN bantu Rp200 juta untuk konservasi terumbu karang Raja Ampat

Salah satu tempat menyelam di Yenbuba kabupaten Raja Ampat yang banyak ikan karena konservasi. ANTARA/Ernes Broning Kakisina

Sorong (ANTARA) - PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong selama tahun 2021 ini, telah membantu sebanyak Rp200 juta guna membantu aktivitas konservasi terumbu karang di Kampung Yensawai, Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Manager PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha di Sorong, Senin, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility/CSR PLN.

Dia mengatakan bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan kondisi ekosistem terumbu karang yang ada di Yensawai Raja Ampat.

Menurut dia, kampung Yensawai sering terjadi abrasi. Kemudian, kondisi ekosistem terutama biota laut seperti ikan diketahui sudah semakin berkurang.

Untuk itu, ujar dia, PLN hadir dengan memberikan bantuan uang untuk membiayai aktivitas konservasi terumbu karang agar berkelanjutan.

Baca juga: Erick Thohir pastikan persiapan PLN suplai listrik untuk KTT G20 di Bali

Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan bahwa PLN hadir di Raja Ampat tidak hanya memberikan pelayanan listrik bagi setiap kampung, tetapi juga program CSR menyelamatkan ekosistem laut.

Dikatakan bahwa program tanggung jawab sosial lingkungan PT PLN tersebut sangat membantu pemerintah daerah Raja Ampat serta masyarakat untuk menyelamatkan terumbu karang.

Ia mengutarakan harapannya agar masyarakat kampung Yensawai yang dapat bantuan konservasi terumbu karang agar memanfaatkan secara profesional dan maksimal.

"Sehingga kelangsungan biota laut di wilayah Batanta dapat terus dijaga dan dilestarikan untuk kehidupan di masa depan," ujar dia.

Baca juga: PLN-KBN sepakat bangun kawasan tanpa listrik padam

Baca juga: PLN alirkan listrik terangi 750 keluarga kurang mampu