Demam babi Afrika merebak di Bartim diduga berasal dari Palangka Raya

id Demam babi Afrika merebak di Bartim diduga berasal dari Palangka Raya, kalteng, Bartim, barito timur

Demam babi Afrika merebak di Bartim diduga berasal dari Palangka Raya

Kadis Perikanan dan Peternakan Barito Timur, Mishael (kedua kanan) menerima serum konvalesen sebanyak 1.000 dosis, formades 20 liter, vitamin dan hand sprayer dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng untuk mengatasi masalah virus babi Afrika di Tamiang Layang, Kamis (13/1/2022). ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika diduga kuat sudah menyerang ternak babi milik warga di Desa Tangkan dan Ampari Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

“Dari uji sampel labolatorium kasus kematian ternak babi di Desa Tangkan dan Desa Ampari, hasilnya positif terjangkit poasitif ASF, ” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur, Mishael di Tamiang Layang, Jumat.

Menurutnya, dari hasil tracing dan wawancara dengan Kepala Desa Tangkan, Ikemson diketahui bahwa virus ASF yang menyerang babi diduga kuat berasal dari babi yang dibeli dari Palangka Raya oleh salah seorang warga setempat.

African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap desinfektan. 

Baca juga: DPRD Bartim: Pemindahan dan peniadaan hari pasar pekan perlu dibatalkan

ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat. ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.

Babi yang terserang ASF menunjukkan gejala demam tinggi, kemerahan pada kulit terutama moncong dan telinga, sesak nafas, nafsu makan hilang, kejang-kejang dan pada akhirnya mengalami kematian.

Ditambahkan Mishael, pihaknya berupaya mengatasi masalah virus babi Afrika dan sudah menerima serum konvalesen sebanyak 1.000 dosis, formades 20 liter , vitamin dan hand sprayer dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng. 

“Bahan-bahan tersebut digunakan unyuk penyuntikan serum konvalesen ASF pada ternak babi dan penyemprotan desinfektan ke kandang, peralatan makan minum dan lingkungan rumah di Dusun Pehu Desa Wungkur Nanakan, Desa Tangkan, Desa Ampari, Desa Apar Batu dan Desa Pianggu  Kecamatan Awang,” kata Mishael. 

“Kami juga mensosialisasi pencegahan penyebaran virus ASF kepada warga,” demikian Mishael.

Baca juga: Tujuh kepala desa teken kesepakatan dengan Kejari Bartim

Baca juga: Sudah 17 tahun PDAM Bartim berjuang dapatkan penyertaan modal daerah

Baca juga: Tiga partai di Bartim berkoalisi bentuk Fraksi Persatuan Indonesia Bangkit