Palangka Raya (ANTARA) - Kalangan DPRD Kalimantan Tengah menyoroti masalah pengangkutan kayu log terkadang melebih kapasitas, dan perlunya pendataan secara baik serta optimal terhadap tenaga kerja asing yang ada di provinsi ini.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Abdul Razak di Palangka Raya, kemarin, mengatakan bahwa sekarang ini ada sejumlah titik ruas jalan di provinsi ini mengalami kerusakan akibat pengangkutan kayu log yang melebihi kapasitas atau di atas 8 ton.
"Sekarang ini pemerintah berupaya membangun jalan guna memperlancar arus transportasi di provinsi ini. Tapi sayangnya, ada perusahaan kayu dalam pengangkutan kayu, melebihi tonase yang berakibat terjadinya kerusakan jalan," ucapnya.
Dia pun mengingatkan sekaligus meminta perusahaan besar swasta (PBS), khususnya di sektor kayu, dapat mematuhi aturan dan tidak mengangkut melebihi kapasitas. Sebab, pengangkutan melebihi kapasitas itu membuat jalan rusak yang justru mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kami bukan berarti melarang perusahaan melalui jalan yang telah dibangun. Terpenting itu harus memperhatikan ketentuan angkutan, yakni maksimal 8 ton atau di bawah itu," kata Razak.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalteng Artaban meminta agar keberadaan tenaga kerja asing yang ada di provinsi ini, terkhusus di Kabupaten Katingan, dapat ditata dengan baik dan optimal. Untuk itu, Dinas Tenaga Kerja, yang memiliki kewenangan, harus mengetahui keberadaan tenaga kerja asing yang sedang melakukan aktivitas pekerjaan, dan memberikan laporan secara rutin.
Dia mengakui tenaga kerja asing kewenangannya ada di provinsi, namun bukan berarti kabupaten/kota lepas tangan begitu saja. Sebab, di tiap kabupaten/kota memiliki juga dinas yang bertugas mengurusi masalah tenaga kerja dan dapat dengan mudah berkomunikasi dengan perusahaan di wilayahnya masing-masing.
"Disnakertrans harus memiliki dokumen terkait pekerjaannya apa, masa tinggal berapa lama. Nah ini semua tentu sesuai dengan Visa yang mereka pegang. Kalau tidak punya dokumen, mungkin saja masa kerja atau tinggal sudah habis, tetapi kita tidak tahu," demikian Artaban.
Baca juga: DPRD Kalteng minta cagar budaya Tambun Bungai tetap dilestarikan
Baca juga: DPRD Kalteng: Jangan panik berlebihan sikapi siswa terpapar COVID-19
Berita Terkait
Kembangkan pertanian, masyarakat di Lamandau minta solusi pembukaan lahan tanpa membakar
Minggu, 12 Mei 2024 7:42 Wib
Bank Kalteng fasilitasi UMKM optimalkan pemasaran produk di Kalteng Expo 2024
Minggu, 12 Mei 2024 7:28 Wib
Kalteng Expo 2024 ajang promosi dan informasi peluang investasi
Minggu, 12 Mei 2024 6:53 Wib
BI turut gelar promosi UMKM bertajuk PTB di Kalteng Expo
Jumat, 10 Mei 2024 20:24 Wib
Fisipol UMPR-Pemkab Lamandau kerja sama tingkatkan kapasitas ASN
Jumat, 10 Mei 2024 15:39 Wib
Ketimpangan gender di Kalteng alami peningkatan dan perlu perbaikan
Jumat, 10 Mei 2024 15:05 Wib
PLN lakukan GAES Series III se Kalselteng jaga pasokan listrik
Jumat, 10 Mei 2024 14:09 Wib
Wabup optimis BNNK dapat optimalkan penanganan kasus narkoba di Kotim
Kamis, 9 Mei 2024 22:16 Wib