Kuala Kurun (ANTARA) - Wakil Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Efrensia L.P Umbing menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPRD provinsi, yang telah mendukung revitalisasi dua betang di wilayah setempat.
“Mudah-mudahan dukungan tidak berhenti sampai di situ,” ucapnya saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2023 di Kuala Kurun, Selasa.
Adapun dua betang yang dimaksud di sini yakni Betang Toyoi di Desa Tumbang Malahoi Kecamatan Rungan serta Betang Singa Kenting di Desa Tumbang Korik Kecamatan Kahayan Hulu Utara.
Perempuan pertama yang menjadi Wakil Bupati Gumas ini menyebut bahwa dirinya juga telah melihat langsung hasil revitalisasi Betang Toyoi dan Betang Tumbang Korik, beberapa waktu lalu.
Dikatakan olehnya, revitalisasi betang tentunya sangat membantu pemerintah kabupaten, karena mendukung salah satu program unggulan kepala daerah yakni smart tourism atau pariwisata yang unggul dan berkualitas.
Sebelumnya Bupati Gumas Jaya S Monong telah meresmikan Huma Adat (Rumah Adat) Hamputan (Keturunan) Singarasa Tunda di Desa Batu Nyiwuh Kecamatan Tewah, Sabtu (5/3) lalu.
Pembangunan Huma Adat Hamputan Stefanus Singarasa Tunda dimulai pada 2018 lalu, di mana saat itu panitia pembangunan mendapat bantuan dana hibah dari Pemerintah Pusat senilai Rp400 juta.
Kemudian, pada tahun 2020 panitia pembangunan juga mendapat bantuan dari Pemerintah Pemprov Kalteng senilai Rp200 juta. Selanjutnya ada juga swadaya dari Hamputan Singarasa serta sejumlah tokoh.
Keberadaan beberapa betang dan Huma Adat Hamputan Singarasa Tunda diharap mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik itu wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara, untuk berkunjung ke Gumas.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing mengaku salut dan mengapresiasi rehabilitasi atap Betang Singa Kenting telah selesai, dan hasilnya sangat bagus karena menggunakan bahan-bahan berkualitas.
Atap Betang Singa Kenting yang sempat rusak itu kini telah selesai diperbaiki dengan menggunakan bahan dari kayu ulin. Pengerjaannya juga menggunakan mesin, sehingga dinilai atap betang sekarang bisa tahan lama karena berbahan kayu ulin yang lebih tebal dan kuat.
Pihaknya pun berharap semua pihak, terkhusus masyarakat di Desa Tumbang Korik, dapat lebih aktif menjaga dan memelihara Betang Singa Kenting. Sebab, keberadaan Betang merupakan cagar budaya, sekaligus menjadi ikon dari provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini.