DPRD Kotim minta lonjakan pemudik diantisipasi sejak dini
Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar mengingatkan pemerintah daerah bersama instansi terkait mengantisipasi sejak dini lonjakan pemudik Lebaran Idul Fitri 2022 agar tidak sampai terjadi penumpukan.
"PT Pelni dan PT DLU diharapkan bisa mengantisipasi agenda mudik lebaran, dari kesiapan kapal hingga petugas yang beraktivitas. PT Pelindo Sampit juga harus mampu memberikan pelayanan prima dan selalu ingatkan tetap taat protokol kesehatan," kata Kurniawan di Sampit, Kamis.
Antisipasi lonjakan penumpang perlu dilakukan karena tahun ini jumlah pemudik diperkirakan meningkat signifikan. Hal itu lantaran pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat melaksanakan mudik lebaran.
Untuk itulah momen arus mudik lebaran tahun ini perlu diantisipasi. Diperkirakan akan banyak warga yang mudik lantaran dua tahun terakhir sejak pandemi COVID-19 terjadi, pemerintah melakukan pembatasan sehingga sebagian besar masyarakat tidak mudik lebaran ke kampung halaman.
Antisipasi harus dilakukan di semua modal transportasi. Kesiapan di Pelabuhan Sampit, Bandara Haji Asan Sampit dan Terminal Patih Tumbuh harus dilakukan dengan optimal demi pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Secara khusus Kurniawan menyoroti penyelenggaraan mudik lebaran melalui Pelabuhan Sampit. Biasanya, jalur ini yang paling diminati pemudik yang akan pulang kampung menyeberangi laut menuju Semarang maupun Surabaya.
Untuk itulah Kurniawan mengingatkan agar semua dipersiapkan dengan baik. Penumpukan penumpang diharapkan bisa dicegah. Kapal laut yang disiapkan oleh PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama diharapkan mencukupi.
PT Pelindo juga diharapkan mempersiapkan fasilitas yang memadai di pelabuhan demi kenyamanan penumpang. Sarana penerapan protokol kesehatan juga wajib tetap disiapkan sesuai aturan untuk pencegahan penularan COVID-19.
Baca juga: PKBI Kotim gandeng kaum milenial bantu cegah stunting
Kurniawan menyarankan sosialisasi jadwal keberangkatan kapal juga ditingkatkan, khususnya ke perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan kehutanan. Tujuannya supaya pekerja bisa lebih mudah memilih jadwal keberangkatan mudik ke Pulau Jawa.
Perusahaan juga diimbau memberi toleransi dengan mengatur jadwal cuti pekerja sehingga tidak menumpuk menjelang lebaran. Dengan begitu diharapkan penumpukan penumpang di pelabuhan dan bandara bisa dicegah.
"Kami dari komisi IV akan turun ke lapangan juga dalam membantu pengawasan menjelang meningkatnya pelaku perjalanan mudik. Kami berharap ini bisa menjadi perhatian kita bersama," demikian Kurniawan Anwar.
Sementara itu, Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Hendrik Sugiharto memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik pada musim mudik lebaran Idul Fitri 2022 ini. Hal itu seiring dengan kebijakan pemerintah yang menghapuskan kewajiban pemeriksaan swab antigen maupun PCR (polymerase chain reaction) bagi calon penumpang yang sudah menjalani vaksinasi dosis dua maupun booster.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus mudik, PT Dharma Lautan Utama melakukan berbagai persiapan, mulai dari armada, personel dan persiapan lainnya.
Dua armada disiapkan yaitu KM Kirana III tujuan Surabaya dengan kapasitas 700 penumpang ditambah kendaraan dan KM Kirana I tujuan Semarang dengan kapasitas 700 penumpang ditambah kendaraan.
Terhitung mulai H-20 lebaran sampai hari lebaran, ada 16 call atau keberangkatan yang disiapkan untuk mengangkut pemudik, masing-masing delapan call ke Semarang dan delapan call ke Surabaya.
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak menjaga kualitas air
Baca juga: Masyarakat Kotim diedukasi peduli membantu pemberantasan TBC
Baca juga: Pemkab Kotim sambangi DPR RI sampaikan usulan program senilai Rp3 triliun
"PT Pelni dan PT DLU diharapkan bisa mengantisipasi agenda mudik lebaran, dari kesiapan kapal hingga petugas yang beraktivitas. PT Pelindo Sampit juga harus mampu memberikan pelayanan prima dan selalu ingatkan tetap taat protokol kesehatan," kata Kurniawan di Sampit, Kamis.
Antisipasi lonjakan penumpang perlu dilakukan karena tahun ini jumlah pemudik diperkirakan meningkat signifikan. Hal itu lantaran pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat melaksanakan mudik lebaran.
Untuk itulah momen arus mudik lebaran tahun ini perlu diantisipasi. Diperkirakan akan banyak warga yang mudik lantaran dua tahun terakhir sejak pandemi COVID-19 terjadi, pemerintah melakukan pembatasan sehingga sebagian besar masyarakat tidak mudik lebaran ke kampung halaman.
Antisipasi harus dilakukan di semua modal transportasi. Kesiapan di Pelabuhan Sampit, Bandara Haji Asan Sampit dan Terminal Patih Tumbuh harus dilakukan dengan optimal demi pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Secara khusus Kurniawan menyoroti penyelenggaraan mudik lebaran melalui Pelabuhan Sampit. Biasanya, jalur ini yang paling diminati pemudik yang akan pulang kampung menyeberangi laut menuju Semarang maupun Surabaya.
Untuk itulah Kurniawan mengingatkan agar semua dipersiapkan dengan baik. Penumpukan penumpang diharapkan bisa dicegah. Kapal laut yang disiapkan oleh PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama diharapkan mencukupi.
PT Pelindo juga diharapkan mempersiapkan fasilitas yang memadai di pelabuhan demi kenyamanan penumpang. Sarana penerapan protokol kesehatan juga wajib tetap disiapkan sesuai aturan untuk pencegahan penularan COVID-19.
Baca juga: PKBI Kotim gandeng kaum milenial bantu cegah stunting
Kurniawan menyarankan sosialisasi jadwal keberangkatan kapal juga ditingkatkan, khususnya ke perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan kehutanan. Tujuannya supaya pekerja bisa lebih mudah memilih jadwal keberangkatan mudik ke Pulau Jawa.
Perusahaan juga diimbau memberi toleransi dengan mengatur jadwal cuti pekerja sehingga tidak menumpuk menjelang lebaran. Dengan begitu diharapkan penumpukan penumpang di pelabuhan dan bandara bisa dicegah.
"Kami dari komisi IV akan turun ke lapangan juga dalam membantu pengawasan menjelang meningkatnya pelaku perjalanan mudik. Kami berharap ini bisa menjadi perhatian kita bersama," demikian Kurniawan Anwar.
Sementara itu, Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Hendrik Sugiharto memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik pada musim mudik lebaran Idul Fitri 2022 ini. Hal itu seiring dengan kebijakan pemerintah yang menghapuskan kewajiban pemeriksaan swab antigen maupun PCR (polymerase chain reaction) bagi calon penumpang yang sudah menjalani vaksinasi dosis dua maupun booster.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus mudik, PT Dharma Lautan Utama melakukan berbagai persiapan, mulai dari armada, personel dan persiapan lainnya.
Dua armada disiapkan yaitu KM Kirana III tujuan Surabaya dengan kapasitas 700 penumpang ditambah kendaraan dan KM Kirana I tujuan Semarang dengan kapasitas 700 penumpang ditambah kendaraan.
Terhitung mulai H-20 lebaran sampai hari lebaran, ada 16 call atau keberangkatan yang disiapkan untuk mengangkut pemudik, masing-masing delapan call ke Semarang dan delapan call ke Surabaya.
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak menjaga kualitas air
Baca juga: Masyarakat Kotim diedukasi peduli membantu pemberantasan TBC
Baca juga: Pemkab Kotim sambangi DPR RI sampaikan usulan program senilai Rp3 triliun