PKBI Kotim gandeng kaum milenial bantu cegah stunting
Sampit (ANTARA) - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menggandeng generasi muda atau kaum milenial untuk membantu pemerintah mencegah dan menekan penyakit stunting di daerah ini.
"Kami berharap keterlibatan kaum muda ini bisa membawa dampak positif yang besar, khususnya dalam membantu mengedukasi masyarakat tentang dampak stunting dan cara mencegahnya. Minimal mereka bisa mengedukasi masyarakat di lingkungan sekitarnya," kata Ketua PKBI Kotawaringin Timur, Endra Rosana di Sampit, Kamis.
PKBI turut memberi perhatian dalam penanganan stunting lantaran Kotawaringin Timur termasuk daerah dengan angka penyakit stunting tinggi. Stunting merupakan penyakit gagal tumbuh pada anak yang dipicu kurangnya asupan gizi, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Kali ini PKBI berupaya membantu dengan mengedukasi kaum milenial tentang stunting, dampaknya serta cara pencegahannya. Harapannya agar mereka juga bisa mengedukasi orang-orang di sekitarnya agar memberikan asupan gizi yang cukup sehingga anak terhindar dari stunting.
Endra yang juga Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotawaringin Timur menambahkan, salah upaya yang dilakukan PKBI adalah menggelar sosialisasi program stunting berbasis kader masyarakat.
Seperti pada Selasa (29/3) lalu PKBI menggelar sosialisasi tersebut di aula gedung KNPI Kotawaringin Timur. Kegiatan dihadiri peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan.
Hadir sebagai narasumber kegiatan tersebut dari PKBI Pusat, BKKBN Kalimantan Tengah dan Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur. Berbagai materi yang disampaikan diantaranya terkait kader masyarakat penanganan stunting, ekosistem program stunting yang berkelanjutan dan penanganan stunting berbasis posyandu.
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak menjaga kualitas air
Acara juga diisi bazar informasi dan layanan kesehatan gratis. Peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian acara hingga berakhir.
"Kami berharap peserta yang ikut sosialisasi untuk membantu pemerintah daerah dalam hal penanganan stunting di Kotim mengingat Kotim peringkat empat kabupaten se-Indonesia yang tinggi stuntingnya level kabupaten. Ini berdasarkan info yang kami dapat dari PKBI Pusat, sehingga ini perlu menjadi keprihatinan kita bersama," demikian Endra Rosana.
Sementara itu berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, daerah ini telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten lokus penanganan stunting dengan angka yang cukup tinggi yaitu 48,84 persen, tertinggi di Kalimantan Tengah.
Berdasarkan prevalensi sebaran stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur, per 27 Agustus 2021 lalu di Kotawaringin Timur sebesar 22 persen menurun 5 persen dari 27 persen per 31 Desember 2020.
Kotawaringin Timur mendapat apresiasi pemerintah pusat dan provinsi terkait komitmen dalam mengatasi stunting dan gizi buruk. Kinerja positif ini tentu harus ditingkatkan agar kasus stunting bisa terus ditekan hingga sekecil mungkin.
Baca juga: Masyarakat Kotim diedukasi peduli membantu pemberantasan TBC
Baca juga: Tiga atlet panahan Kotim wakili Kalteng ke kejurnas
Baca juga: DPRD Kotim segera konsultasikan pemanfaatan jalan umum oleh perusahaan
"Kami berharap keterlibatan kaum muda ini bisa membawa dampak positif yang besar, khususnya dalam membantu mengedukasi masyarakat tentang dampak stunting dan cara mencegahnya. Minimal mereka bisa mengedukasi masyarakat di lingkungan sekitarnya," kata Ketua PKBI Kotawaringin Timur, Endra Rosana di Sampit, Kamis.
PKBI turut memberi perhatian dalam penanganan stunting lantaran Kotawaringin Timur termasuk daerah dengan angka penyakit stunting tinggi. Stunting merupakan penyakit gagal tumbuh pada anak yang dipicu kurangnya asupan gizi, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Kali ini PKBI berupaya membantu dengan mengedukasi kaum milenial tentang stunting, dampaknya serta cara pencegahannya. Harapannya agar mereka juga bisa mengedukasi orang-orang di sekitarnya agar memberikan asupan gizi yang cukup sehingga anak terhindar dari stunting.
Endra yang juga Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotawaringin Timur menambahkan, salah upaya yang dilakukan PKBI adalah menggelar sosialisasi program stunting berbasis kader masyarakat.
Seperti pada Selasa (29/3) lalu PKBI menggelar sosialisasi tersebut di aula gedung KNPI Kotawaringin Timur. Kegiatan dihadiri peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan.
Hadir sebagai narasumber kegiatan tersebut dari PKBI Pusat, BKKBN Kalimantan Tengah dan Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur. Berbagai materi yang disampaikan diantaranya terkait kader masyarakat penanganan stunting, ekosistem program stunting yang berkelanjutan dan penanganan stunting berbasis posyandu.
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak menjaga kualitas air
Acara juga diisi bazar informasi dan layanan kesehatan gratis. Peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian acara hingga berakhir.
"Kami berharap peserta yang ikut sosialisasi untuk membantu pemerintah daerah dalam hal penanganan stunting di Kotim mengingat Kotim peringkat empat kabupaten se-Indonesia yang tinggi stuntingnya level kabupaten. Ini berdasarkan info yang kami dapat dari PKBI Pusat, sehingga ini perlu menjadi keprihatinan kita bersama," demikian Endra Rosana.
Sementara itu berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, daerah ini telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai salah satu kabupaten lokus penanganan stunting dengan angka yang cukup tinggi yaitu 48,84 persen, tertinggi di Kalimantan Tengah.
Berdasarkan prevalensi sebaran stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur, per 27 Agustus 2021 lalu di Kotawaringin Timur sebesar 22 persen menurun 5 persen dari 27 persen per 31 Desember 2020.
Kotawaringin Timur mendapat apresiasi pemerintah pusat dan provinsi terkait komitmen dalam mengatasi stunting dan gizi buruk. Kinerja positif ini tentu harus ditingkatkan agar kasus stunting bisa terus ditekan hingga sekecil mungkin.
Baca juga: Masyarakat Kotim diedukasi peduli membantu pemberantasan TBC
Baca juga: Tiga atlet panahan Kotim wakili Kalteng ke kejurnas
Baca juga: DPRD Kotim segera konsultasikan pemanfaatan jalan umum oleh perusahaan