Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat dapat meningkat selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2022 dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Itu (peningkatan kegiatan ekonomi dan sosial) sebuah perkembangan yang sangat positif dan saya harap bisa dijaga meski kita mendekati Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” katanya dalam acara PPATK 3rd Legal Forum di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menjelaskan sejauh ini kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat semakin membaik di tengah kemampuan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.
Terlebih lagi, pemerintah juga sedang berupaya mentransisikan masa pandemi menjadi endemi sehingga masyarakat dapat beraktivitas secara lebih leluasa dari sebelumnya.
Meski demikian, ia mengingatkan agar masyarakat tetap mampu menjaga disiplin protokol kesehatannya dalam setiap berkegiatan agar tidak menimbulkan gelombang kasus COVID-19.
Menurut dia, disiplin protokol kesehatan akan menjaga Indonesia dari potensi terjadinya gelombang kasus COVID-19 yang mampu mendisrupsi proses pemulihan ekonomi.
“Kami harap waktu dan aktifitas masyarakat meningkat dan tetap disiplin agar tidak terjadi gelombang selanjutnya dari COVID-19 sebab ini akan sangat mendisrupsi pemulihan ekonomi kita,” jelas Sri Mulyani.
Dalam unggahan Instagram pribadi Sri Mulyani @smindrawati pada Rabu (30/3), cara mengukur kemampuan Indonesia dalam mengelola pandemi COVID-19 dapat dilihat melalui Google Mobility Index yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas masyarakat.
Hal ini erat kaitannya dengan pelonggaran kebijakan merespon angka penurunan kasus COVID-19 di dalam negeri baik kasus harian maupun angka kematian.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga berada pada level optimis yaitu mencapai 113 sehingga mendorong aktivitas konsumsi masyarakat dan Retail Sales Index pun turut terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan yakni mencapai 14,5 persen.
Sementara dari sisi pertumbuhan konsumsi listrik baik industri maupun bisnis juga mengalami pertumbuhan relatif stabil yang artinya pabrik-pabrik dan berbagai usaha sudah mulai bergerak kembali.
Indikator Dini Aktivitas Investasi (PMTB) pun menandakan bahwa aktivitas investasi masih terjaga di kuartal I-2022.
Tak hanya itu, neraca perdagangan pada Februari 2022 kembali mencatatkan surplus hingga 3,83 miliar dolar AS dan ekspor tumbuh 34,14 persen sedangkan impor tumbuh 25,43 persen sehingga menunjukkan produktivitas maupun permintaan terus menguat.
Data di atas berarti kegiatan ekonomi Indonesia dari sisi permintaan agregat, konsumsi, investasi dan ekspor mengalami eskalasi pemulihan sekaligus dari sisi produksi, manufaktur dan perdagangan juga mengalami pertumbuhan yang kuat.
“Kondisi kesehatan masyarakat yang terjaga diikuti dengan peningkatan perekonomian Indonesia tentu menjadi kondisi yang sangat kita harapkan bersama mengingat kita akan memasuki bulan Ramadhan dan akan merayakan Hari Raya Idul Fitri,” kata Sri Mulyani.