Tunggu pembagian kuota, Kemenag Kalteng pastikan kesiapan administrasi CJH

Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah memastikan kesiapan dan kelengkapan administrasi dari para calon jemaah haji (CJH) wilayah setempat.

"Hal-hal teknis seperti administrasi termasuk paspor sudah siap, tinggal menunggu berapa kuota yang diberikan dan lainnya," kata Kepala Kanwil Kemenag Kalteng Noor Fahmi di Palangka Raya, Kamis.

Fahmi menjelaskan saat ini daerah masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat, khususnya terkait pembagian kuota jemaah yang Kalteng dapatkan.

"Biasanya kuota Kalteng itu sekitar 1.600 orang lebih, namun untuk keberangkat mendatang kita bersama-sama tunggu pengumuman dari pusat," terangnya.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalteng Hasan Basri menambahkan, tadi malam sudah resmi diumumkan hasil rapat sidang antara legislatif dengan Kementerian Agama tentang kuota haji nasional dan lainnya.

"Untuk Kalteng memang tetap menunggu pembagian kuota provinsi, termasuk hal terkait lainnya juga masih menunggu," terangnya.

Ia menjelaskan, tepatnya kuota CJH Kalteng sebelumnya sebanyak 1.612 orang dan apabila nantinya ada pemangkasan jumlah hingga separuhnya, maka akan menyesuaikan. Tetapi ia menegaskan, semua tergantung keputusan pusat.

Lebih lanjut dipaparkannya, semua keperluan dokumen memang sudah siap. Di antaranya yaitu paspor yang dari daerah sudah hampir semua diterima oleh Kanwil Kemenag Kalteng.

"Tinggal nanti menunggu keputusan pemerintah, bagaimana tentang kriteria usia seperti 65 tahun ke atas. Kita belum bisa berasumsi," kata Hasan.

Kemudian untuk vaksin semua kabupaten dan kota juga telah melaksanakan, mulai dari Palangka Raya, Katingan, serta lainnya. Sedangkan untuk bimbingan kepada CJH seperti manasik yang bersumber dari APBN, baru akan dilaksanakan usai adanya pengumuman pusat.

Sementara itu para CJH juga diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatannya, termasuk disiplin menerapkan protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 masih melanda.