Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit Widodo menyarankan kepada masyarakat setempat, apabila hendak mudik Lebaran 1443 Hijriah, lebih baik menggunakan kendaraan resmi atau ada pengelolanya dan tidak liar.
"Jadi, kalau terjadi kecelakaan pengelola angkutan tersebut dapat bertanggungjawab," kata Sigit Widodo di Palangka Raya, Kamis.
Dikatakan, kendaraan angkutan resmi yang digunakan untuk mengangkut orang banyak selama ini benar-benar diperhatikan oleh sejumlah instansi terkait. Misalnya, sopir bus yang berada di terminal di 'Kota Cantik', sebelum berangkat mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dilakukan pengecekan kesehatan serta zat-zat kandungan narkotika di tubuhnya.
Legislator Palangka Raya itu mengatakan, hal seperti itu dilakukan oleh pihak terminal terhadap angkutan resmi, sedangkan angkutan tidak resmi tidak melakukan hal tersebut. Maka dari itu jaminan keselamatan selama dalam perjalanan juga sangat rawan," katanya.
Selain itu, sambung Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya tersebut, para penumpang angkutan kendaraan resmi juga akan mendapatkan asuransi dari tiket yang dibeli oleh penumpang kepada pengelola angkutan resmi.
Baca juga: DPRD minta masyarakat turut jaga fungsi drainase antisipasi banjir
Untuk itulah, masyarakat diimbau jangan pernah menggunakan angkutan yang tidak resmi, karena ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, para penumpang takutnya tidak mendapatkan asuransi tersebut.
"Masyarakat kita sudah cerdas dalam persoalan seperti ini, namun tidak ada salahnya saya terus mengingatkan karena menjelang mudik Lebaran 1443 Hijriah yang hanya tinggal beberapa hari saja lagi," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Satuan Lalu Lintas, Satuan Reserse Narkoba Polresta Palangka Raya, Dinas Perhubungan Kota setempat dan petugas terminal W.A Gara melakukan Ramp Check terhadap armada bus. Para sopir bus juga dilakukan tes urine guna mengetahui kesehatan mereka, sebelum melaksanakan perjalanan menuju jadwal keberangkatan yang sudah ditentukan.
Baca juga: Legislator Palangka Raya: Transaksi non tunai cegah peredaran uang palsu
Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diingatkan waspadai bahaya kebakaran