Integrasi aplikasi kesehatan, Kemenkes siapkan platform tunggal

id Kemenkes,Kemenkes siapkan platform tunggal,platform tunggal ,Health Service,rekam medis

Integrasi aplikasi kesehatan, Kemenkes siapkan platform tunggal

Tangkapan layar Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (DTO Kemenkes) Setiaji saat menyampaikan keterangan melalui konferensi pers yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Senin (25/4/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan sedang mempersiapkan platform tunggal bernama Indonesia Health Service (IHR) untuk mengintegrasikan seluruh aplikasi pelayanan kesehatan berbasis digital.

"Saat ini terdapat 400 aplikasi kesehatan milik pemerintah yang belum saling terintegrasi," kata Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (DTO Kemenkes) Setiaji melalui konferensi pers yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Senin.

Menurut dia, hal itu menyebabkan beberapa data yang sama dikumpulkan oleh aplikasi yang berbeda-beda. Selain itu, aplikasi milik pengembang swasta belum terintegrasi dengan ekosistem layanan kesehatan Indonesia

"Ketidakseragaman metadata menyebabkan interoperabilitas sulit dilakukan. Tidak adanya standar format interoperabilitas sehingga integrasi dilakukan berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya," katanya.

Ia mengatakan integrasi sistem informasi kesehatan ke dalam platform tunggal IHS merupakan solusi menghubungkan seluruh ekosistem pelaku dalam industri kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, bisnis rintisan, apotek, Dinas Kesehatan, industri kesehatan, laboratorium, dan lainnya.

"IHS menyediakan spesifikasi dan mekanisme terstandar untuk proses bisnis, data, teknis dan keamanan software (perangkat lunak)," katanya.

Setiap pengembang, kata Setiaji, dapat menggunakan bahasa apapun untuk mengembangkan aplikasinya selama sesuai dengan spesifikasi dan mekanisme pertukaran data IHS Number yang menjadi identitas tunggal informasi kesehatan pasien untuk keamanan pribadi pengguna.

"'Identified' ID memastikan setiap masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan kesehatan yang berkesinambungan," katanya.

Setiaji mengatakan pada tahap awal proses integrasi dimulai dengan proses Beta testing atau pengujian produk sebelum diluncurkan lebih luas pada Juli 2022.

"Target bertahap, banyak rumah sakit dan faskes belum miliki rekam medis pasien secara digital, tapi masih berbentuk kertas. Target selesai bertahap tiga tahun," katanya.