Teras kagum pemahaman mahasiswa terkait empat pilar semakin mendalam
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota MPR RI Agustin Teras Narang menyatakan kagum dan bangga terhadap pernyataan maupun pertanyaan yang disampaikan para mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada saat mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan.
Pertanyaan-pertanyaannya sangat substansif dan memperlihatkan pemahaman para mahasiswa terkait empat pilar kebangsaan semakin tajam serta mendalam, kata Teras Narang usai menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di IAIN Palangka Raya, Sabtu.
"Mereka ada menanyakan terkait fraksi-fraksi maupun keadilan sosial di Indonesia. Itu pertanyaan yang cukup tajam dan substansif jika dikaitkan dengan keberadaan empat pilar kebangsaan," ucapnya.
Senator asal Kalteng itu pun menegaskan bahwa dirinya merupakan anggota MPR RI yang berasal dari DPD RI, sehingga tidak ada yang namanya fraksi-fraksi seperti di DPR RI. Sebab, anggota DPD RI bukan berasal dari utusan partai, tetapi secara individu yang langsung dipilih oleh rakyat di daerah pemilihannya masing-masing.
Dia mengatakan, untuk pertanyaan keadilan sosial seperti yang dipertanyakan oleh para mahasiswa IAIN Palangka Raya, tentunya perlu dipahami bahwa pemimpin di Indonesia selalu berupaya berpihak dan memberikan porsi pelayanan secara adil kepada seluruh rakyat berdasarkan kapasitasnya.
Misalnya saja, lanjut di, ada dua orang anak yang berbeda postur tubuh. Di mana satu anak berbadan gemuk, dan satunya lagi berbadan kurus. Dari kondisi itu, bukan berarti orang tua hanya memberikan makan kepada anak yang berbadan gemuk saja, dan yang kurus tidak. Ketika dikasih porsi yang sama, bisa saja berbadan gemuk mungkin saja merasa kurang, sedangkan yang kurus merasa terlalu kebanyakan.
"Jadi, namanya berkeadilan itu bukan berarti porsinya sama. Porsi itu tetap harus diberikan sesuai kapasitas dan kebutuhan. Itu yang namanya keadilan. Tapi intinya, saya kagum dan bangga dengan pertanyaan-pertanyaan para mahasiswa IAIN sangat tajam dan mendalam. Saya sangat senang dengan pertanyaan itu," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Pancasila aset berharga Bangsa Indonesia
Meski begitu, Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu tetap mengajak seluruh elemen masyarakat, terkhusus para mahasiswa yang ada di provinsi, agar tak pernah bosan-bosannya menerapkan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Di mana empat pilar itu terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika.
"Empat pilar kebangsaan ini jangan hanya sekedar dibaca dan dipahami, tetapi harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang dorong pemda di Kalteng siapkan ASN paham digital
Baca juga: Hadapi beragam tantangan, Teras Narang usul empat kata jadi visi Kalteng
Baca juga: Hadir di Ikrar kebangsaan, Teras tegaskan Kalteng bagian NKRI
Pertanyaan-pertanyaannya sangat substansif dan memperlihatkan pemahaman para mahasiswa terkait empat pilar kebangsaan semakin tajam serta mendalam, kata Teras Narang usai menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di IAIN Palangka Raya, Sabtu.
"Mereka ada menanyakan terkait fraksi-fraksi maupun keadilan sosial di Indonesia. Itu pertanyaan yang cukup tajam dan substansif jika dikaitkan dengan keberadaan empat pilar kebangsaan," ucapnya.
Senator asal Kalteng itu pun menegaskan bahwa dirinya merupakan anggota MPR RI yang berasal dari DPD RI, sehingga tidak ada yang namanya fraksi-fraksi seperti di DPR RI. Sebab, anggota DPD RI bukan berasal dari utusan partai, tetapi secara individu yang langsung dipilih oleh rakyat di daerah pemilihannya masing-masing.
Dia mengatakan, untuk pertanyaan keadilan sosial seperti yang dipertanyakan oleh para mahasiswa IAIN Palangka Raya, tentunya perlu dipahami bahwa pemimpin di Indonesia selalu berupaya berpihak dan memberikan porsi pelayanan secara adil kepada seluruh rakyat berdasarkan kapasitasnya.
Misalnya saja, lanjut di, ada dua orang anak yang berbeda postur tubuh. Di mana satu anak berbadan gemuk, dan satunya lagi berbadan kurus. Dari kondisi itu, bukan berarti orang tua hanya memberikan makan kepada anak yang berbadan gemuk saja, dan yang kurus tidak. Ketika dikasih porsi yang sama, bisa saja berbadan gemuk mungkin saja merasa kurang, sedangkan yang kurus merasa terlalu kebanyakan.
"Jadi, namanya berkeadilan itu bukan berarti porsinya sama. Porsi itu tetap harus diberikan sesuai kapasitas dan kebutuhan. Itu yang namanya keadilan. Tapi intinya, saya kagum dan bangga dengan pertanyaan-pertanyaan para mahasiswa IAIN sangat tajam dan mendalam. Saya sangat senang dengan pertanyaan itu," kata Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Pancasila aset berharga Bangsa Indonesia
Meski begitu, Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015 itu tetap mengajak seluruh elemen masyarakat, terkhusus para mahasiswa yang ada di provinsi, agar tak pernah bosan-bosannya menerapkan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Di mana empat pilar itu terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika.
"Empat pilar kebangsaan ini jangan hanya sekedar dibaca dan dipahami, tetapi harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang dorong pemda di Kalteng siapkan ASN paham digital
Baca juga: Hadapi beragam tantangan, Teras Narang usul empat kata jadi visi Kalteng
Baca juga: Hadir di Ikrar kebangsaan, Teras tegaskan Kalteng bagian NKRI