Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung merencanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pertamina menyikapi keluhan masyarakat terkait ketersediaan bahan bakar minyak.
"RDP tersebut nantinya meminta Pertamina untuk menjelaskan berapa pasokan BBM jenis Pertalite khususnya Palangka Raya, sehingga sampai terjadi antrean panjang di setiap SPBU," katanya kepada ANTARA di Palangka Raya, Senin.
Nenie menjelaskan, sebenarnya pemerintah sudah melarang setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) menjual BBM kepada para pelangsir.
Apalagi, kuota BBM jenis Pertalite tersebut dijual bukan untuk perorangan, melainkan untuk seluruh masyarakat 'Kota Cantik' Palangka Raya.
Baca juga: DPD PAN se-Kalteng usul Erick Thohir Capres 2024
"Kami juga mengingatkan kepada setiap SPBU untuk tidak melayani pelangsir. Karena diduga kuat dengan ulah para pelangsir, antrean BBM jenis Pertalite meluber panjang sampai ke jalan raya," katanya.
Ditegaskan Nenie yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Palangka Raya, pihaknya sangat mendukung Pertamina menyetop pasokan BBM bagi SPBU yang melayani pelangsir.
Meski hal tersebut perlu pembuktian yang harus dilakukan penyelidikan oleh pihak Pertamina, tetapi apabila terbukti tentunya sanksi tersebut sangat efektif untuk SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran itu.
"Sanksi itu kami sangat mendukung. Bahkan jangan sampai persoalan ini terus menerus terjadi, sehingga sampai kapan hal ini berakhir kalau tidak kita bersama-sama mencarikan solusinya," bebernya.
Sebelumnya, Tim Gabungan Dari Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian, Satpol PP Kota Palangka Raya dan Pertamina melakukan pengawasan di sejumlah SPBU yang ada di kota setempat.
Dari pengawasan tersebut pihaknya ada menemukan oknum masyarakat yang sengaja melangsir BBM jenis Pertalite dengan menggunakan tangki modifikasi di dalam mobil.
Bahkan pengendara roda dua juga ada yang melangsir dengan cara, berulang kali mengisi BBM tersebut dan nantinya akan dipindahkan ke jeriken.
Sedangkan Pengakuan dari Pertamina bahwa pasokan kuota BBM jenis Pertalite di triwulan dua, melebihi pasokan di triwulan pertama sehingga ketersediaan BBM di Palangka Raya cukup.
Baca juga: Shalahuddin terpilih jadi Ketua Asprov PSSI Kalteng
Baca juga: Dinas Pertanian Palangka Raya targetkan vaksinasi PMK 500 sapi selesai Rabu
Baca juga: Lomba burung kicau ramaikan peringatan bulan Bung Karno di Kalteng
Berita Terkait
Fraksi Gerakan Nasional dorong Pemkab Gumas percepat penyerapan APBD 2024
Kamis, 14 November 2024 10:13 Wib
DPRD Barsel dalami rencana kerja KUA PPAS 2025
Kamis, 14 November 2024 9:55 Wib
Legislator Gumas berharap pelatih olahraga tingkatkan kompetensi
Kamis, 14 November 2024 9:17 Wib
DPRD apresiasi upaya KPU Gumas tingkatkan partisipasi pemilih
Kamis, 14 November 2024 9:11 Wib
Rayakan HUT ke-63, Bank Kalteng semarakkan Kapuas dengan Fun Walk Kalteng Berkah
Kamis, 14 November 2024 8:06 Wib
KPU Kalteng perkuat peran media massa wujudkan pilkada damai
Rabu, 13 November 2024 23:33 Wib
Fraksi PAN DPRD Kotim tegaskan RAPBD 2025 harus lebih baik
Rabu, 13 November 2024 23:09 Wib
Pemkab Bartim kenalkan pajak sejak dini kepada murid SD
Rabu, 13 November 2024 22:08 Wib