Jokowi: Keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan nyata oleh rakyat
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada jajaran Kepolisian RI bahwa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan secara nyata oleh masyarakat.
Untuk itu dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara HUT ke-76 Bhayangkara di Kampus Akademi Kepolisian Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, Presiden meminta jajaran Polri untuk mengedepankan pencegahan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Saya perlu mengingatkan rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh rakyat, harus dirasakan oleh masyarakat," katanya dalam upacara yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa.
Presiden juga meminta kepada jajaran Polri untuk menjunjung aspek humanis dalam menjalankan tugasnya sembari tetap menjaga ketegasan saat diperlukan.
"Polri harus mengedepankan pencegahan dalam menjaga kamtibmas. Lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan," ujarnya.
Presiden menegaskan bahwa penegakan hukum harus dijadikan sebagai upaya terakhir yang dilakukan dengan menjaga ketaatan terhadap prosedur serta menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).
Menurut Presiden, Polri secara kelembagaan maupun tiap anggotanya harus terus bisa berinovasi di tengah tantangan tugas yang semakin hari semakin berat.
"Harus semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern, dan bersinergi dengan TNI, kementerian, dan lembaga-lembaga dalam menjalankan tugas," katanya.
Presiden juga mengingatkan setidaknya ada tiga agenda nasional besar yang harus didukung oleh Polri dalam waktu dekat, yakni pertama pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Kedua, rangkaian agenda G20 hingga puncaknya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.
"Yang ketiga agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik," katanya.
Upacara HUT ke-76 Bhayangkara melibatkan sedikitnya 1.996 personel dari unsur Polri, TNI, dan eksponen masyarakat dengan mengangkat tema "Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh-Tangguh-Indonesia Tumbuh".
Untuk itu dalam amanatnya sebagai Inspektur Upacara HUT ke-76 Bhayangkara di Kampus Akademi Kepolisian Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, Presiden meminta jajaran Polri untuk mengedepankan pencegahan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Saya perlu mengingatkan rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh rakyat, harus dirasakan oleh masyarakat," katanya dalam upacara yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa.
Presiden juga meminta kepada jajaran Polri untuk menjunjung aspek humanis dalam menjalankan tugasnya sembari tetap menjaga ketegasan saat diperlukan.
"Polri harus mengedepankan pencegahan dalam menjaga kamtibmas. Lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan," ujarnya.
Presiden menegaskan bahwa penegakan hukum harus dijadikan sebagai upaya terakhir yang dilakukan dengan menjaga ketaatan terhadap prosedur serta menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).
Menurut Presiden, Polri secara kelembagaan maupun tiap anggotanya harus terus bisa berinovasi di tengah tantangan tugas yang semakin hari semakin berat.
"Harus semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern, dan bersinergi dengan TNI, kementerian, dan lembaga-lembaga dalam menjalankan tugas," katanya.
Presiden juga mengingatkan setidaknya ada tiga agenda nasional besar yang harus didukung oleh Polri dalam waktu dekat, yakni pertama pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Kedua, rangkaian agenda G20 hingga puncaknya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.
"Yang ketiga agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik," katanya.
Upacara HUT ke-76 Bhayangkara melibatkan sedikitnya 1.996 personel dari unsur Polri, TNI, dan eksponen masyarakat dengan mengangkat tema "Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh-Tangguh-Indonesia Tumbuh".