Budaya gotong royong menjadi karakter masyarakat Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Tengah Agustiar Sabran mengatakan, budaya gotong royong selain menjadi jati diri negara Indonesia juga menjadi karakter masyarakat di provinsi setempat.
"Budaya gotong royong selalu dilakukan masyarakat di Kalteng, baik dalam memajukan suatu daerah maupun hal-hal positif lainnya," katanya saat dibincangi di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menuturkan, dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan yang dilaksanakan di lingkup Universitas Palangka Raya dengan narasumber Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Sekjen PDIP Pusat Hasto Kristiyanto, tentunya akan menambah wawasan para generasi muda kita yang sedang menimba ilmu di universitas setempat.
Apalagi menurutnya, dengan kemajuan teknologi digital yang sangat canggih seperti sekarang ini, tentunya sangat mempengaruhi generasi muda di daerah setempat.
Sehingga nilai-nilai kebangsaan yang semula mereka ketahui sejak duduk dibangku sekolah, kini mulai pudar. Maka dari itu KKN Kebangsaan yang dilakukan di universitas setempat dengan mendatangkan dua tokoh nasional tersebut, bisa kembali memberikan menumbuhkan kembali nilai-nilai kebangsaan kepada pemuda dan pemudi di provinsi yang memiliki luas nomor dua dari Provinsi Papua.
"Semoga saja dengan adanya KKN Kebangsaan, pengaruh-pengaruh budaya asing serta kemajuan teknologi saat ini tidak melunturkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki generasi muda kita," ucapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu juga mengapresiasi kinerja TNI-Polri yang menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah provinsi setempat selama ini.
Tidak hanya itu, TNI-Polri juga terus memerangi persoalan faham-faham asing yang bisa melunturkan nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Semoga masyarakat kita juga mengantisipasi terkait pengaruh asing yang bisa melunturkan nilai-nilai kebangsaan yang selama ini diajarkan ke generasi muda setempat," bebernya.
Ditambahkan Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng tersebut, juga mensupport TNI-Polri terkait yang selama ini selalu memprioritaskan masyarakat lokal untuk bergabung menjadi personel di dua instansi tersebut.
Bahkan sudah banyak pemuda pemudi di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila julukan Kalteng, yang telah menjadi personel TNI-Polri.
"Itu artinya TNI-Polri di setiap daerah lebih mengutamakan putra, putri daerah untuk berkarir di dua instansi terkait," demikian Agustiar Sabran.
"Budaya gotong royong selalu dilakukan masyarakat di Kalteng, baik dalam memajukan suatu daerah maupun hal-hal positif lainnya," katanya saat dibincangi di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menuturkan, dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan yang dilaksanakan di lingkup Universitas Palangka Raya dengan narasumber Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Sekjen PDIP Pusat Hasto Kristiyanto, tentunya akan menambah wawasan para generasi muda kita yang sedang menimba ilmu di universitas setempat.
Apalagi menurutnya, dengan kemajuan teknologi digital yang sangat canggih seperti sekarang ini, tentunya sangat mempengaruhi generasi muda di daerah setempat.
Sehingga nilai-nilai kebangsaan yang semula mereka ketahui sejak duduk dibangku sekolah, kini mulai pudar. Maka dari itu KKN Kebangsaan yang dilakukan di universitas setempat dengan mendatangkan dua tokoh nasional tersebut, bisa kembali memberikan menumbuhkan kembali nilai-nilai kebangsaan kepada pemuda dan pemudi di provinsi yang memiliki luas nomor dua dari Provinsi Papua.
"Semoga saja dengan adanya KKN Kebangsaan, pengaruh-pengaruh budaya asing serta kemajuan teknologi saat ini tidak melunturkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki generasi muda kita," ucapnya.
Kakak kandung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu juga mengapresiasi kinerja TNI-Polri yang menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah provinsi setempat selama ini.
Tidak hanya itu, TNI-Polri juga terus memerangi persoalan faham-faham asing yang bisa melunturkan nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Semoga masyarakat kita juga mengantisipasi terkait pengaruh asing yang bisa melunturkan nilai-nilai kebangsaan yang selama ini diajarkan ke generasi muda setempat," bebernya.
Ditambahkan Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng tersebut, juga mensupport TNI-Polri terkait yang selama ini selalu memprioritaskan masyarakat lokal untuk bergabung menjadi personel di dua instansi tersebut.
Bahkan sudah banyak pemuda pemudi di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila julukan Kalteng, yang telah menjadi personel TNI-Polri.
"Itu artinya TNI-Polri di setiap daerah lebih mengutamakan putra, putri daerah untuk berkarir di dua instansi terkait," demikian Agustiar Sabran.