Bupati Kotim: Pembagian ekskavator ke kecamatan percepat pembangunan pelosok
Sampit (ANTARA) - Pembagian ekskavator ke seluruh kecamatan oleh Pemerintah Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terbukti membawa manfaat besar bagi masyarakat dan membantu percepatan pembangunan di kawasan pelosok.
"Tujuan utamanya awalnya untuk membantu memudahkan petani membersihkan lahan sehingga tidak perlu membakar lagi, tapi ternyata manfaat ekskavator ini jauh lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya," kat Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Pemerintahan pasangan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati membuat terobosan yaitu memberikan bantuan berupa alat berat jenis ekskavator untuk setiap kecamatan yang ada di kabupaten ini.
Tahun 2021 lalu ada tiga kecamatan yang diberikan bantuan ekskavator. Tahun ini, ada 12 kecamatan yang diberi bantuan ekskavator serupa. Penyerahannya dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Cempaga Hulu pada Selasa (26/7) dan dilanjutkan di Kecamatan Telaga Antang pada Rabu (27/7) atau hari ini.
Penyerahan ekskavator di Kecamatan Telaga Antang pada Rabu sore disambut antusias masyarakat meski lokasi kegiatan diguyur hujan. Halikinnor datang didampingi Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Multazam, Sekretaris Inspektorat serta pejabat lainnya.
Dari 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini, berarti sudah ada 15 kecamatan yang diberikan bantuan ekskavator multi fungsi tersebut. Dua kecamatan yang belum diberikan bantuan ekskavator adalah kecamatan yang berada di pusat Kota Sampit yaitu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Baca juga: KNPI Kotim beri motivasi santri untuk berprestasi
"Awalnya dua kecamatan ini saya arahkan untuk meminjam ekskavator punya Dinas PUPR saja, tetapi ternyata walaupun di kota, pertanian di Ketapang dan Baamang ini juga banyak sehingga memerlukan bantuan ekskavator itu juga. Makanya saya putuskan, kita juga akan berikan ekskavator untuk dua kecamatan ini tahun depan (2023)," kata Halikinnor.
Pengelolaan ekskavator diserahkan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan. Warga yang menggunakan ekskavator tersebut tidak dipungut biaya, tetapi hanya membeli bahan bakar minyak dan membantu petugas operator ekskavator.
Dari pengalaman tiga kecamatan yang sudah menerima bantuan pada 2021 lalu yakni Kecamatan Cempaga, Kota Besi dan Teluk Sampit, keberadaan ekskavator tersebut sangat bermanfaat. Warga menggunakannya untuk pembersihan lahan, pembuatan atau pemeliharaan irigasi dan drainase, serta pemeliharaan dan pembuatan jalan.
"Seperti di wilayah utara, jalan sering putus saat musim hujan. Dengan ekskavator ini, kita bisa memelihara jalan supaya tetap fungsional karena dia juga berfungsi untuk grader. Bahkan di Kecamatan Teluk Sampit, mereka sudah mampu membuat jalan 18 kilometer. Ini artinya ekskavator ini sangat membantu penghematan anggaran dan mempercepat pembangunan di pelosok," ujar Halikinnor.
Halikinnor berpesan pemerintah kecamatan bersama masyarakat dan semua pihak memelihara ekskavator tersebut dengan baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Alat berat itu harus dioptimalkan untuk membantu kegiatan masyarakat luas.
Baca juga: Efektifkan pengelolaan keuangan desa, Pemkab Kotim luncurkan Siskeudes Online
Baca juga: Fraksi Nasdem DPRD Kotim pertanyakan sanksi bagi legislator pelanggar aturan
Baca juga: Penanganan lingkar selatan perlu Rp4,7 miliar, perusahaan diberi waktu seminggu
"Tujuan utamanya awalnya untuk membantu memudahkan petani membersihkan lahan sehingga tidak perlu membakar lagi, tapi ternyata manfaat ekskavator ini jauh lebih besar dari yang kami perkirakan sebelumnya," kat Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Pemerintahan pasangan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati membuat terobosan yaitu memberikan bantuan berupa alat berat jenis ekskavator untuk setiap kecamatan yang ada di kabupaten ini.
Tahun 2021 lalu ada tiga kecamatan yang diberikan bantuan ekskavator. Tahun ini, ada 12 kecamatan yang diberi bantuan ekskavator serupa. Penyerahannya dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Cempaga Hulu pada Selasa (26/7) dan dilanjutkan di Kecamatan Telaga Antang pada Rabu (27/7) atau hari ini.
Penyerahan ekskavator di Kecamatan Telaga Antang pada Rabu sore disambut antusias masyarakat meski lokasi kegiatan diguyur hujan. Halikinnor datang didampingi Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Multazam, Sekretaris Inspektorat serta pejabat lainnya.
Dari 17 kecamatan yang ada di kabupaten ini, berarti sudah ada 15 kecamatan yang diberikan bantuan ekskavator multi fungsi tersebut. Dua kecamatan yang belum diberikan bantuan ekskavator adalah kecamatan yang berada di pusat Kota Sampit yaitu Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Baca juga: KNPI Kotim beri motivasi santri untuk berprestasi
"Awalnya dua kecamatan ini saya arahkan untuk meminjam ekskavator punya Dinas PUPR saja, tetapi ternyata walaupun di kota, pertanian di Ketapang dan Baamang ini juga banyak sehingga memerlukan bantuan ekskavator itu juga. Makanya saya putuskan, kita juga akan berikan ekskavator untuk dua kecamatan ini tahun depan (2023)," kata Halikinnor.
Pengelolaan ekskavator diserahkan kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP) masing-masing kecamatan. Warga yang menggunakan ekskavator tersebut tidak dipungut biaya, tetapi hanya membeli bahan bakar minyak dan membantu petugas operator ekskavator.
Dari pengalaman tiga kecamatan yang sudah menerima bantuan pada 2021 lalu yakni Kecamatan Cempaga, Kota Besi dan Teluk Sampit, keberadaan ekskavator tersebut sangat bermanfaat. Warga menggunakannya untuk pembersihan lahan, pembuatan atau pemeliharaan irigasi dan drainase, serta pemeliharaan dan pembuatan jalan.
"Seperti di wilayah utara, jalan sering putus saat musim hujan. Dengan ekskavator ini, kita bisa memelihara jalan supaya tetap fungsional karena dia juga berfungsi untuk grader. Bahkan di Kecamatan Teluk Sampit, mereka sudah mampu membuat jalan 18 kilometer. Ini artinya ekskavator ini sangat membantu penghematan anggaran dan mempercepat pembangunan di pelosok," ujar Halikinnor.
Halikinnor berpesan pemerintah kecamatan bersama masyarakat dan semua pihak memelihara ekskavator tersebut dengan baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Alat berat itu harus dioptimalkan untuk membantu kegiatan masyarakat luas.
Baca juga: Efektifkan pengelolaan keuangan desa, Pemkab Kotim luncurkan Siskeudes Online
Baca juga: Fraksi Nasdem DPRD Kotim pertanyakan sanksi bagi legislator pelanggar aturan
Baca juga: Penanganan lingkar selatan perlu Rp4,7 miliar, perusahaan diberi waktu seminggu