Kuala KurunĀ (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Yansiterson mengatakan pemerintah kabupaten berupaya mempercepat harmonisasi yang mendukung pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di wilayah setempat.
Salah satunya adalah melalui advokasi kebijakan dan pendampingan pelaksanaan PUG, termasuk Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) tingkat kecamatan, ucapnya saat membuka kegiatan di Kuala Kurun, Kamis.
“Posisi Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Gunung Mas sudah sangat baik,” sambungnya.
Dia menyebut, Gunung Mas berada di urutan keempat untuk IPG di angka 91,99 persen dan urutan pertama untuk IDG di angka 88,71 persen, se-provinsi berjuluk ‘Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila’.
Melalui PPRG diharap Gunung Mas mampu mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses perencanan dan penganggaran, dengan cara penelaahan dampak dari suatu belanja kegiatan serta efeknya terhadap keadilan dan kesetaraan gender.
Dia menegaskan, Pemkab Gunung Mas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024 memberi perhatian serius upaya pengarusutamaan gender, yakni melalui misi kedua.
Misi kedua yang dimaksud adalah meningkatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia (SDM), dengan tujuan meningkatkan daya saing SDM. Salah satu sasarannya adalah meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan dengan IPG sebagai indikator.
Baca juga: Sekda Gumas sebut PDRB dan inflasi jadi acuan rumuskan kebijakan
Lebih lanjut, PUG merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam pembangunan, mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi.
“PUG bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender sehingga mampu menciptakan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk,” sambung Yansiterson.
Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan, dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan pengambilan keputusan, serta memperoleh manfaat dari pembangunan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunung Mas Maria Efianti mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh para camat dan Kepala Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Aset kecamatan.
Dengan mengikuti kegiatan ini diharap para peserta memiliki pemahaman yang jelas mengenai konsep-konsep gender dan PU, serta PPRG di kecamatan. Lalu memiliki pemahaman dasar dan alat analisis gender, termasuk Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS).
“Selain itu, nantinya mereka diharap mampu melaksanakan proses serta menguasai perencanaan dan penganggaran yang berperspektif gender,” demikian Maria.
Baca juga: Perubahan IMB menjadi PBG diharapkan pacu investasi di Gumas
Baca juga: Longsor di Gunung Mas memakan dua korban jiwa
Baca juga: Sekda Gumas tekankan pentingnya data dalam penyiapan program pemberdayaan