Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah melakukan berbagai upaya antisipasi mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk menjelang puncak musim kemarau yang berdasarkan prakiraan BMKG terjadi pada Agustus 2022.
"Selain berbagai upaya antisipasi di lapangan, hari ini kami bersama TNI, Polri dan lainnya melaksanakan apel memastikan kesiapan personel maupun sarpras menghadapi karhutla," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Rabu.
Sugianto mengatakan, dirinya juga meminta para bupati dan wali kota meningkatkan kesiapsiagaan terhadap karhutla, menghadapi puncak musim kemarau di Kalimantan Tengah tersebut.
Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya mengatakan, mengingat banyaknya wilayah Kalteng berupa lahan gambut, dirinya telah memerintahkan jajarannya melaksanakan sejumlah strategi dalam upaya mencegah maupun mengatasi karhutla.
"Pertama, mencari, menemukan dan memadamkan api di wilayahnya masing-masing," jelasnya.
Kemudian memelihara ekosistem gambut, memberdayakan masyarakat, penegakkan hukum dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, serta secara terpadu dalam satu frekuensi melaksanakan patroli dan penanggulangan karhutla.
Sementara itu Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto menjelaskan, pihaknya rutin menggelar pasukan dalam rangka pengecekkan maupun berbagai pelatihan yang diperlukan, sehingga siap kapan pun menghadapi karhutla.
"Kami juga sudah membuat simulasi apabila terjadi bencana alam. Di sini bencana alam yang terjadi seperti banjir dan karhutla," terangnya.