Ketua DPRD ajak masyarakat tingkatkan kewaspadaan cegah kebakaran
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kebakaran yang dinilai rawan terjadi saat ini.
"Seperti disampaikan BMKG, Agustus ini puncak kemarau sehingga rawan kebakaran, makanya kami mengimbau masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan. Tidaknya terhadap kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga kebakaran di permukiman," kata Rinie di Sampit, Rabu.
Menurut politisi PDIP ini, kewaspadaan terhadap kebakaran, khususnya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla sangat diperlukan. Tujuannya agar ancaman musibah tahunan saat kemarau itu bisa dicegah.
Kotawaringin Timur termasuk daerah sangat rawan karhutla lantaran luasnya sebaran tanah gambut di kabupaten ini. Saat kemarau, gambut menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah meski api di permukaan sudah padam.
Untuk itulah, langkah yang lebih efektif adalah mencegah terjadinya kebakaran. Peran masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah karhutla, salah satunya dengan tidak membakar lahan.
Membakar lahan saat kemarau sangat rawan memicu terjadinya kebakaran lahan yang tidak terkendali. Hal itu bisa menyebabkan munculnya kabut asap.
Baca juga: Legislator Kotim ini getol suarakan pelestarian seni bela diri Kuntau Bangkui
Kabut asap sangat dihindari karena bisa menimbulkan dampak luas bagi masyarakat. Selain mengganggu kesehatan masyarakat, kabut asap juga bisa mengganggu dunia pendidikan, transportasi dan perekonomian secara umum.
"Makanya sejak dini harus kita cegah. Sosialisasi harus terus gencar kita lakukan kepada masyarakat sehingga masyarakat memahami bahayanya karhutla dan dampak yang bisa ditimbulkannya," ujar Rinie.
Rinie mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah membagikan bantuan alat berat berupa ekskavator multi fungsi kepada pemerintah kecamatan. Dari 17 kecamatan yang ada, saat ini bantuan tersebut sudah diberikan kepada 15 kecamatan.
Menurut Rinie, ekskavator multi fungsi itu akan sangat membantu masyarakat membuka lahan sehingga tidak perlu dengan cara pembakaran. Ini diharapkan dapat mencegah terjadinya karhutla dampak pembukaan lahan.
Rinie juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar daerah selalu dalam kondisi kondusif. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif tersebut.
Baca juga: Bupati Kotim: Sanksi berat bagi pejabat tidak menindak ASN pelanggar disiplin
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi komitmen masyarakat lestarikan tradisi berbagi bubur asyura
Baca juga: Festival Bubur Asyura dijadikan kegiatan wisata tahunan Kotim
"Seperti disampaikan BMKG, Agustus ini puncak kemarau sehingga rawan kebakaran, makanya kami mengimbau masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan. Tidaknya terhadap kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga kebakaran di permukiman," kata Rinie di Sampit, Rabu.
Menurut politisi PDIP ini, kewaspadaan terhadap kebakaran, khususnya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla sangat diperlukan. Tujuannya agar ancaman musibah tahunan saat kemarau itu bisa dicegah.
Kotawaringin Timur termasuk daerah sangat rawan karhutla lantaran luasnya sebaran tanah gambut di kabupaten ini. Saat kemarau, gambut menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan karena api membakar hingga ke dalam tanah meski api di permukaan sudah padam.
Untuk itulah, langkah yang lebih efektif adalah mencegah terjadinya kebakaran. Peran masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah karhutla, salah satunya dengan tidak membakar lahan.
Membakar lahan saat kemarau sangat rawan memicu terjadinya kebakaran lahan yang tidak terkendali. Hal itu bisa menyebabkan munculnya kabut asap.
Baca juga: Legislator Kotim ini getol suarakan pelestarian seni bela diri Kuntau Bangkui
Kabut asap sangat dihindari karena bisa menimbulkan dampak luas bagi masyarakat. Selain mengganggu kesehatan masyarakat, kabut asap juga bisa mengganggu dunia pendidikan, transportasi dan perekonomian secara umum.
"Makanya sejak dini harus kita cegah. Sosialisasi harus terus gencar kita lakukan kepada masyarakat sehingga masyarakat memahami bahayanya karhutla dan dampak yang bisa ditimbulkannya," ujar Rinie.
Rinie mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah membagikan bantuan alat berat berupa ekskavator multi fungsi kepada pemerintah kecamatan. Dari 17 kecamatan yang ada, saat ini bantuan tersebut sudah diberikan kepada 15 kecamatan.
Menurut Rinie, ekskavator multi fungsi itu akan sangat membantu masyarakat membuka lahan sehingga tidak perlu dengan cara pembakaran. Ini diharapkan dapat mencegah terjadinya karhutla dampak pembukaan lahan.
Rinie juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar daerah selalu dalam kondisi kondusif. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif tersebut.
Baca juga: Bupati Kotim: Sanksi berat bagi pejabat tidak menindak ASN pelanggar disiplin
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi komitmen masyarakat lestarikan tradisi berbagi bubur asyura
Baca juga: Festival Bubur Asyura dijadikan kegiatan wisata tahunan Kotim