"Twitter meyakini sudah secara cukup mengungkapkan metodologi yang digunakan untuk menghitung angka ini," kata Twitter, dikutip dari Reuters, Kamis.
Pernyataan tersebut dimuat dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, tertanggal 22 Juni.
Twitter belum memberikan keterangan atas temuan ini.
Informasi mengenai akun bot dan spam adalah salah satu faktor yang membuat Elon Musk ingin mundur dari rencana pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
CEO Tesla tersebut menyatakan Twitter menyesatkan soal jumlah akun bot dan sampah di platform tersebut.
Twitter dan Elon Musk masing-masing mengajukan tuntutan ke pengadilan di AS terkait pembelian perusahaan.
Baca juga: Twitter dituduh tak paham 'akun bot'
Baca juga: Elon Musk ingin interogasi karyawan Twitter soal akun bot
Baca juga: Twitter bantah tuduhan menipu Elon Musk