Pekan Raya Sampit bantu percepatan pemulihan ekonomi
Sampit (ANTARA) - Pekan Raya Sampit yang digelar di Stadion 29 November Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diapresiasi dan didukung pemerintah daerah setempat karena dinilai membantu percepatan pemilihan ekonomi, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Ini sesuai tekad pemerintah mewujudkan kondisi pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Ini salah satu yang diinginkan pemerintah daerah agar produk UMKM bisa semakin diminati dan membantu ekonomi masyarakat," kata Asisten Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto di Sampit, Sabtu malam.
Alang hadir mewakili Bupati Halikinnor membuka Pekan Raya Sampit yang digagas UMKM Harati. Ini kegiatan kedua dalam tahun ini. Sebelumnya UMKM Harati menggelar Bazar UMKM Harati pada 13-25 Juni lalu.
Menurut Alang, pemerintah daerah sangat mendukung Pekan Raya Sampit. Terlebih, kegiatan kali ini juga diramaikan pameran foto terkait sejarah Kota Sampit.
Saat ini pelaku UMKM di Kotawaringin Timur tumbuh dengan pesat sehingga diharapkan bisa membuat perekonomian meningkat. Untuk itu diperlukan kegiatan-kegiatan yang bisa memacu kebangkitan sektor UMKM, salah satunya melalui kegiatan seperti ini.
Pekan Raya Sampit diharapkan mampu mendorong bangkitnya sektor UMKM dari masa sulit. Pemerintah daerah salut karena untuk kedua kalinya kegiatan besar ini diinisiasi sendiri oleh para pelaku UMKM.
"Harapan kita mudah-mudahan ini menjadi penyemangat untuk bangkit. UMKM kekuatan ekonomi rakyat yang mempengaruhi perekonomian nasional. Produk-produk UMKM harus terus dipromosikan dan diwadahi agar bisa semakin berkembang," harap Alang Arianto.
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan pasar murah untuk meringankan beban masyarakat
Sementara itu Ketua UMKM Harati yang juga Ketua Panitia, Rahmat Noor mengatakan, Pekan Raya Sampit dilaksanakan pada 27 Agustus sampai 5 September 2022. Kegiatan juga diramaikan pameran foto sejarah Kota Sampit.
"Pekan Raya Sampit ini kami gelar karena tingginya antusiasme pedagang dan masyarakat. Mereka meminta kegiatan ini digelar lagi. Makanya setelah sukses Bazar UMKM Harati, kini kita gelar Pekan Raya Sampit," jelas Rahmat.
Pria yang akrab disapa Rahmat Kotim ini menjelaskan, jumlah pedagang yang menempati tenda awalnya disiapkan untuk 50 pedagang, namun karena banyak yang meminta akhirnya ditambah sehingga menjadi 70 tenda.
Lapak pedagang kaki lima yang awalnya disiapkan hanya untuk 30 orang pedagang, juga ditambah menjadi 40 lapak atas permintaan pedagang.
"Itu pun mohon maaf karena terpaksa beberapa tidak bisa bergabung. Tidak memungkinkan lagi bagi kami menambah karena harus ada akses jalan dan menjaga kenyamanan," ujar Rahmat.
Rahmat berharap Pekan Raya Sampit menjadi bagian dari percepatan pemulihan ekonomi di Kotawaringin Timur. Waktu 10 sepuluh hari selama pelaksanaan Pekan Raya Sampit akan dioptimalkan.
Baca juga: Masyarakat apresiasi bupati Kotim bantu perbaikan darurat dua jembatan
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan pasar murah untuk meringankan beban masyarakat
Baca juga: Bupati Kotim berharap ada solusi percepatan realisasi kebun plasma sawit
"Ini sesuai tekad pemerintah mewujudkan kondisi pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Ini salah satu yang diinginkan pemerintah daerah agar produk UMKM bisa semakin diminati dan membantu ekonomi masyarakat," kata Asisten Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto di Sampit, Sabtu malam.
Alang hadir mewakili Bupati Halikinnor membuka Pekan Raya Sampit yang digagas UMKM Harati. Ini kegiatan kedua dalam tahun ini. Sebelumnya UMKM Harati menggelar Bazar UMKM Harati pada 13-25 Juni lalu.
Menurut Alang, pemerintah daerah sangat mendukung Pekan Raya Sampit. Terlebih, kegiatan kali ini juga diramaikan pameran foto terkait sejarah Kota Sampit.
Saat ini pelaku UMKM di Kotawaringin Timur tumbuh dengan pesat sehingga diharapkan bisa membuat perekonomian meningkat. Untuk itu diperlukan kegiatan-kegiatan yang bisa memacu kebangkitan sektor UMKM, salah satunya melalui kegiatan seperti ini.
Pekan Raya Sampit diharapkan mampu mendorong bangkitnya sektor UMKM dari masa sulit. Pemerintah daerah salut karena untuk kedua kalinya kegiatan besar ini diinisiasi sendiri oleh para pelaku UMKM.
"Harapan kita mudah-mudahan ini menjadi penyemangat untuk bangkit. UMKM kekuatan ekonomi rakyat yang mempengaruhi perekonomian nasional. Produk-produk UMKM harus terus dipromosikan dan diwadahi agar bisa semakin berkembang," harap Alang Arianto.
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan pasar murah untuk meringankan beban masyarakat
Sementara itu Ketua UMKM Harati yang juga Ketua Panitia, Rahmat Noor mengatakan, Pekan Raya Sampit dilaksanakan pada 27 Agustus sampai 5 September 2022. Kegiatan juga diramaikan pameran foto sejarah Kota Sampit.
"Pekan Raya Sampit ini kami gelar karena tingginya antusiasme pedagang dan masyarakat. Mereka meminta kegiatan ini digelar lagi. Makanya setelah sukses Bazar UMKM Harati, kini kita gelar Pekan Raya Sampit," jelas Rahmat.
Pria yang akrab disapa Rahmat Kotim ini menjelaskan, jumlah pedagang yang menempati tenda awalnya disiapkan untuk 50 pedagang, namun karena banyak yang meminta akhirnya ditambah sehingga menjadi 70 tenda.
Lapak pedagang kaki lima yang awalnya disiapkan hanya untuk 30 orang pedagang, juga ditambah menjadi 40 lapak atas permintaan pedagang.
"Itu pun mohon maaf karena terpaksa beberapa tidak bisa bergabung. Tidak memungkinkan lagi bagi kami menambah karena harus ada akses jalan dan menjaga kenyamanan," ujar Rahmat.
Rahmat berharap Pekan Raya Sampit menjadi bagian dari percepatan pemulihan ekonomi di Kotawaringin Timur. Waktu 10 sepuluh hari selama pelaksanaan Pekan Raya Sampit akan dioptimalkan.
Baca juga: Masyarakat apresiasi bupati Kotim bantu perbaikan darurat dua jembatan
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan pasar murah untuk meringankan beban masyarakat
Baca juga: Bupati Kotim berharap ada solusi percepatan realisasi kebun plasma sawit