KSLI ajak generasi millenial berperan aktif dalam berpolitik
Palangka Raya (ANTARA) - Kelompok Studi Literasi Indonesia (KLSI) mengajak generasi millenial di Kalimantan Tengah untuk berperan aktif dalam berpolitik, karena peran millenial sangat besar dalam memilih pemimpin di daerah setempat.
Founder atau Pendiri KSLI Kalteng Petrus Tampubolon di sela-sela kegiatan workshop yang dilaksanakan di Aula Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Selasa, mengatakan tujuan dari kegiatan itu agar generasi millenial cakap dalam berpolitik.
"Kami juga mengajak generasi muda kita juga terlibat aktif dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentunya bersama kami, dalam memantau dan memastikan bahwa pemimpin yang akan dipilih ke depan sudah tepat dan berkualitas," katanya.
Dia juga menuturkan, dengan adanya kegiatan seperti ini pula generasi muda akan terus diberikan terkait pemahaman-pemahaman tentang politik.
Sehingga generasi millenial tersebut juga tidak mudah termakan isu-isu dan berita bohong yang sering bertebaran di media sosial terkait politik.
"Yang jelas polarisasi itu pasti ada dan tidak bisa dipungkiri, namun dengan memberikan workshop seperti ini mereka akan memahami, mana yang baik dan mana yang tidak baik apabila melakukan politik hitam itu," katanya.
Petrus menambahkan, dengan adanya kegiatan tersebut para generasi muda yang terdiri dari mahasiswa itu selain dapat wawasan tentang politik, mereka juga diajak untuk mencegah adanya politik uang.
"Jangan sampai generasi muda kita malah terlibat dalam politik uang, saya harapkan terlibatnya dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak baik itu sehingga pemimpin yang dipilih berkualitas dan selalu mengutamakan kemajuan daerah serta masyarakatnya," ungkapnya.
Ia menilai, pemimpin daerah di Kalteng dalam membangun daerah sudah cukup bagus, hanya saja masih perlu perbaikan sejumlah hal.
"Seperti bidang pendidikan, kesehatan dan ruang publik untuk argumentasi terutama untuk ruang penelitian, dengan mempersiapkan generasi emas di 2045 mendatang," bebernya.
Sementara itu hal senada juga disampaikan Riko Rahman yang juga Pendiri KSLI, semoga dengan adanya kegiatan tersebut generasi muda di Kalteng bisa mengambil sisi positifnya dan ikut mengawasi terjadinya kecurangan politik seperti politik uang dan lain sebagainya.
"Harapan kami menghadapi pemilu ke depan, generasi muda kami harus terlibat dalam memilih pemimpin dengan tujuan untuk kemajuan suatu daerah," demikian Riko Rahman.
Dalam workshop tersebut juga menghadirkan tiga orang narasumber, pertama Kasubdit 1 Politik Dit Intelkam Polda Kalteng AKBP Yoyo Roswandi, kemudian Komisioner KPU Kalteng Wawan Wiratmaja dan Akademisi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Dr. M Yusuf.
Kegiatan tersebut LKBN ANTARA Biro Kalimantan Tengah adalah sebagai media partner.
Founder atau Pendiri KSLI Kalteng Petrus Tampubolon di sela-sela kegiatan workshop yang dilaksanakan di Aula Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Selasa, mengatakan tujuan dari kegiatan itu agar generasi millenial cakap dalam berpolitik.
"Kami juga mengajak generasi muda kita juga terlibat aktif dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentunya bersama kami, dalam memantau dan memastikan bahwa pemimpin yang akan dipilih ke depan sudah tepat dan berkualitas," katanya.
Dia juga menuturkan, dengan adanya kegiatan seperti ini pula generasi muda akan terus diberikan terkait pemahaman-pemahaman tentang politik.
Sehingga generasi millenial tersebut juga tidak mudah termakan isu-isu dan berita bohong yang sering bertebaran di media sosial terkait politik.
"Yang jelas polarisasi itu pasti ada dan tidak bisa dipungkiri, namun dengan memberikan workshop seperti ini mereka akan memahami, mana yang baik dan mana yang tidak baik apabila melakukan politik hitam itu," katanya.
Petrus menambahkan, dengan adanya kegiatan tersebut para generasi muda yang terdiri dari mahasiswa itu selain dapat wawasan tentang politik, mereka juga diajak untuk mencegah adanya politik uang.
"Jangan sampai generasi muda kita malah terlibat dalam politik uang, saya harapkan terlibatnya dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak baik itu sehingga pemimpin yang dipilih berkualitas dan selalu mengutamakan kemajuan daerah serta masyarakatnya," ungkapnya.
Ia menilai, pemimpin daerah di Kalteng dalam membangun daerah sudah cukup bagus, hanya saja masih perlu perbaikan sejumlah hal.
"Seperti bidang pendidikan, kesehatan dan ruang publik untuk argumentasi terutama untuk ruang penelitian, dengan mempersiapkan generasi emas di 2045 mendatang," bebernya.
Sementara itu hal senada juga disampaikan Riko Rahman yang juga Pendiri KSLI, semoga dengan adanya kegiatan tersebut generasi muda di Kalteng bisa mengambil sisi positifnya dan ikut mengawasi terjadinya kecurangan politik seperti politik uang dan lain sebagainya.
"Harapan kami menghadapi pemilu ke depan, generasi muda kami harus terlibat dalam memilih pemimpin dengan tujuan untuk kemajuan suatu daerah," demikian Riko Rahman.
Dalam workshop tersebut juga menghadirkan tiga orang narasumber, pertama Kasubdit 1 Politik Dit Intelkam Polda Kalteng AKBP Yoyo Roswandi, kemudian Komisioner KPU Kalteng Wawan Wiratmaja dan Akademisi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Dr. M Yusuf.
Kegiatan tersebut LKBN ANTARA Biro Kalimantan Tengah adalah sebagai media partner.