Tanggulangi kelangkaan operator alat berat, warga Benangin ikuti pelatihan
Pelatihan ini dipersiapkan dalam rangka menanggulangi kelangkaan operator alat berat
Sendawar (ANTARA) - Sebanyak sepuluh orang warga dari Desa Benangin, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengikuti pelatihan operator alat berat yang diselenggarakan oleh Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) Alfa Training Center Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur.
Pelatihan tersebut merupakan kerja sama PT Pamapersada Nusantara salah satu perusahaan subkontraktor alat berat yang bekerja di konsesi tambang batu bara PT Bharinto Ekatama (BEK) dan PT Kubar Outsource Global (KOG) di Jalan Naras Gunaq RT 4 Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Senin.
Kegiatan tersebut dihadiri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kubar, Jono seksi pelatihan kerja bidang pelatihan penempatan dan produktifitas tanaga kerja, Direktur PT KOG Markus Dino, Dinas Pendidikan Kutai Barat Hendri, dari PT Pamapersada Nusantara Arif, dan diikuti peserta calon operator yang berjumlah 15 orang, karena ada 5 orang dari desa/kampung Besiq Kecamatan Damai, Kutai Barat.
"Pelatihan ini dipersiapkan dalam rangka menanggulangi kelangkaan operator alat berat," kata Direktur PT KOG Markus Dino.
Dia menjelaskan, pelatihan ini tujuannya adalah untuk mempersiapkan tenaga kerja handal yang memiliki kemampuan di bidang pengoperasian alat berat, yakni dalam rangka menanggulangi kekurangan atau kelangkaan operator khususnya di PT KOG.
Ia menambahkan, dalam kegiatan pelatihan operator alat berat ini dengan menggandeng PT Pamapersada Nusantara (BEK) sebagai mitra.
Kegiatan-kegiatan pelatihan ini dipersiapkan oleh LKP Alfa Training Center, kemudian diajukan ke PT Pamapersada Nusantara untuk diadakan pembinaan yang bertujuan melatih orang-orang lokal yang ada di sekitar tambang.
Mengingat PT Pama ini beroperasi di dua wilayah, yaitu di Besiq dan Benangin sehingga kegiatan diprioritaskan untuk masyarakat yang ada, khususnya di dua daerah tersebut.
Dino sapaan akrabnya menyebutkan, bahwa pihaknya akan menampung para lulusan dari LPK ATC untuk dipekerjakan di proyek PT Pamapersada Nusantara.
PT KOG akan menampung para lulusan yang di orbitkan oleh LKP ATC yang nantinya akan dipekerjakan di PT Pamapersada, dan para operator tersebut merupakan karyawan PT KOG.
"Untuk pelatihan operator alat berat ini kita sudah melaksanakan dua angkatan yakni pada tahun 2018 sebanyak 20 orang,"ucap dia.
Ia juga menuturkan, bahwa setelah mencetak tenaga-tenaga handal di bidang operator alat berat pasca 2018 sempat terhenti lantaran adanya gonjang ganjing harga tambang saat itu sempat mengalami kondisi yang tidak menentu.
"Dengan adanya penurunan harga tambang saat itu sehingga kita mau tidak mau ya stop dulu. Kemudian dengan membaiknya harga tambang saat ini maka sudah barang tentu pihak perusahaan akan membutuhkan kembali tenaga kerja khususnya di bidang operator alat berat," ujar Dino.
Baca juga: DPRD Barut minta perusahaan tambang batu bara bangun jalan khusus
Kepala Disnaker dan Transmigrasi Kubar melalui Kepala Bidang Pelatihan Penempatan dan Produktifitas Tanaga Kerja, Jono sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan alat berat ini.
"Kami sangat mengapresiasi khususnya kepada lembaga-lembaga yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan semacam ini. Dan selama ini yang sudah kita bina seperti LPK-ATC, LPK Putra Jaya Skil di Linggang Bigung kemudian LPK Prima Sendawar Skil yang ada di Busur Barong Tongkok," ucap Jono.
Jono mengatakan, terkait pembinaan anak-anak yang mengikuti kursus bagian operator maupun mekanik pada intinya Pemkab Kutai Barat sangat merespon positif.
“Kami Disnaker dan transmigrasi Kutai Barat tentu sangat merespon baik atas terselenggaranya kegiatan ini dan bagi lembaga-lembaga lainnya yang ada Kubar ini supaya bisa memanfaatkan kewenangan yang ada di lembaganya tersebut agar bisa melaksanakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan sumber daya putra-putri kita di Kutai Barat ini," jelas Jono.
Baca juga: Pemkab Barut serahkan bantuan sosial untuk menekan inflasi
Baca juga: Percepat penurunan stunting, Barut bentuk tim pendamping keluarga
Baca juga: Politeknik Muara Teweh wisuda 49 mahasiswa
Pelatihan tersebut merupakan kerja sama PT Pamapersada Nusantara salah satu perusahaan subkontraktor alat berat yang bekerja di konsesi tambang batu bara PT Bharinto Ekatama (BEK) dan PT Kubar Outsource Global (KOG) di Jalan Naras Gunaq RT 4 Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Senin.
Kegiatan tersebut dihadiri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kubar, Jono seksi pelatihan kerja bidang pelatihan penempatan dan produktifitas tanaga kerja, Direktur PT KOG Markus Dino, Dinas Pendidikan Kutai Barat Hendri, dari PT Pamapersada Nusantara Arif, dan diikuti peserta calon operator yang berjumlah 15 orang, karena ada 5 orang dari desa/kampung Besiq Kecamatan Damai, Kutai Barat.
"Pelatihan ini dipersiapkan dalam rangka menanggulangi kelangkaan operator alat berat," kata Direktur PT KOG Markus Dino.
Dia menjelaskan, pelatihan ini tujuannya adalah untuk mempersiapkan tenaga kerja handal yang memiliki kemampuan di bidang pengoperasian alat berat, yakni dalam rangka menanggulangi kekurangan atau kelangkaan operator khususnya di PT KOG.
Ia menambahkan, dalam kegiatan pelatihan operator alat berat ini dengan menggandeng PT Pamapersada Nusantara (BEK) sebagai mitra.
Kegiatan-kegiatan pelatihan ini dipersiapkan oleh LKP Alfa Training Center, kemudian diajukan ke PT Pamapersada Nusantara untuk diadakan pembinaan yang bertujuan melatih orang-orang lokal yang ada di sekitar tambang.
Mengingat PT Pama ini beroperasi di dua wilayah, yaitu di Besiq dan Benangin sehingga kegiatan diprioritaskan untuk masyarakat yang ada, khususnya di dua daerah tersebut.
Dino sapaan akrabnya menyebutkan, bahwa pihaknya akan menampung para lulusan dari LPK ATC untuk dipekerjakan di proyek PT Pamapersada Nusantara.
PT KOG akan menampung para lulusan yang di orbitkan oleh LKP ATC yang nantinya akan dipekerjakan di PT Pamapersada, dan para operator tersebut merupakan karyawan PT KOG.
"Untuk pelatihan operator alat berat ini kita sudah melaksanakan dua angkatan yakni pada tahun 2018 sebanyak 20 orang,"ucap dia.
Ia juga menuturkan, bahwa setelah mencetak tenaga-tenaga handal di bidang operator alat berat pasca 2018 sempat terhenti lantaran adanya gonjang ganjing harga tambang saat itu sempat mengalami kondisi yang tidak menentu.
"Dengan adanya penurunan harga tambang saat itu sehingga kita mau tidak mau ya stop dulu. Kemudian dengan membaiknya harga tambang saat ini maka sudah barang tentu pihak perusahaan akan membutuhkan kembali tenaga kerja khususnya di bidang operator alat berat," ujar Dino.
Baca juga: DPRD Barut minta perusahaan tambang batu bara bangun jalan khusus
Kepala Disnaker dan Transmigrasi Kubar melalui Kepala Bidang Pelatihan Penempatan dan Produktifitas Tanaga Kerja, Jono sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan alat berat ini.
"Kami sangat mengapresiasi khususnya kepada lembaga-lembaga yang telah melaksanakan kegiatan pelatihan semacam ini. Dan selama ini yang sudah kita bina seperti LPK-ATC, LPK Putra Jaya Skil di Linggang Bigung kemudian LPK Prima Sendawar Skil yang ada di Busur Barong Tongkok," ucap Jono.
Jono mengatakan, terkait pembinaan anak-anak yang mengikuti kursus bagian operator maupun mekanik pada intinya Pemkab Kutai Barat sangat merespon positif.
“Kami Disnaker dan transmigrasi Kutai Barat tentu sangat merespon baik atas terselenggaranya kegiatan ini dan bagi lembaga-lembaga lainnya yang ada Kubar ini supaya bisa memanfaatkan kewenangan yang ada di lembaganya tersebut agar bisa melaksanakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan sumber daya putra-putri kita di Kutai Barat ini," jelas Jono.
Baca juga: Pemkab Barut serahkan bantuan sosial untuk menekan inflasi
Baca juga: Percepat penurunan stunting, Barut bentuk tim pendamping keluarga
Baca juga: Politeknik Muara Teweh wisuda 49 mahasiswa