Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, menggelontorkan alokasi anggaran sebesar Rp4 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk menekan laju inflasi di daerah setempat.
"Kami mengalokasikan dua persen atau sekitar Rp4 miliar untuk direalisasikan dalam program penanganan inflasi yang terdiri atas program bantuan sosial dan jaminan sosial terpadu berbasis rumah tangga, keluarga atau individu," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin di Palangka Raya, Jumat.
Fairid mengatakan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/Pmk.07/2022 dalam penanganan kenaikan inflasi pemerintah dapat memanfaatkan Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Transfer Umum (DTU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).
Dia mengatakan, hal pertama adalah bentuk belanja wajib perlindungan sosial ini dipergunakan untuk program bantuan sosial termasuk kepada ojek, UMKM, dan nelayan. Kedua, penciptaan lapangan kerja dan pemberian subsidi sektor transportasi angkutan umum di daerah.
"Anggaran DTU ini juga sudah disepakati bersama lembaga legislatif sebagai bantalan sosial sekitar Rp4 miliar itu," kata Fairid.
Dia mengatakan, salah satu program tersebut yakni dengan pelaksanaan operasi pasar yang dilaksanakan di sejumlah kelurahan di "Kota Cantik".
Baca juga: Ditlantas Polda Kalteng tindak tegas 473 pelanggar lalu lintas
Pada program ini, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DPKUKMP) menyalurkan 7.000 paket sembako murah bagi warga kurang mampu di daerah setempat.
Saat ini salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harga di pasarannya melonjak adalah ayam ras dari Rp35.000 sampai Rp37.000 per kilogram menjadi Rp43.000 sampai Rp45.000 per kilogram.
Selain itu, harga besar sebelumnya maksimal per kilogram mencapai Rp15.000 kini menjadi Rp20.000 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan, DPKUKMP Palangka Raya Hadriansyah menerangkan, pada operasi pasar itu diantara isi setiap paket seperti beras lima kg, gula pasir dua kg, minyak goreng dua liter.
"Dari harga awalnya di pasar sebesar Rp142 ribu, kami jual kembali dengan harga Rp100 ribu. Artinya, pada setiap paket kami berikan subsidi harga sebesar Rp42 ribu," kata pria yang akrab di sapa Ado itu.
Melalui program ini diharapkan masyarakat terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga inflasi di kota setempat dapat ditekan.
Baca juga: Gubernur Kalteng instruksikan bupati/wali kota fokus tangani inflasi
Baca juga: BPBD Palangka Raya minimalkan risiko bencana melalui Kelurahan Tangguh Bencana
Baca juga: Frekuensi penerbangan rute Jakarta di Bandara Tjilik Riwut meningkat
Berita Terkait
Pemkot Palangka Raya diminta terus gelar operasi pasar murah
Rabu, 18 Desember 2024 18:25 Wib
Selama 2024, DPRD Palangka Raya telah bahas 11 raperda
Rabu, 18 Desember 2024 18:17 Wib
KONI Palangka Raya siap cetak atlet melalui pembinaan terarah
Selasa, 17 Desember 2024 15:54 Wib
DPRD Kota Palangka Raya usulkan empat raperda
Selasa, 17 Desember 2024 12:28 Wib
Gugus Tugas KLA evaluasi pemenuhan hak anak di Kapuas
Senin, 16 Desember 2024 17:00 Wib
DPRD apresiasi kinerja Hera Nugrahayu tunaikan tugas penjabat wali kota
Kamis, 12 Desember 2024 13:21 Wib
Akhmad Husain gantikan Hera sebagai Pj Wali Kota Palangka Raya
Kamis, 12 Desember 2024 4:56 Wib
DPRD Palangka Raya minta integritas dan transparansi lebih dioptimalkan
Selasa, 10 Desember 2024 16:47 Wib