Teten Madsuki: Indonesia justru gudang tanaman hias

id Teten Madsuki,Menteri Koperasi dan UKM,Indonesia justru gudang tanaman hias ,tanaman hias,Kalteng

Teten Madsuki: Indonesia justru gudang tanaman hias

Menteri Koperasi dan UKM Teten Madsuki mengunjungi Pameran Floriculture Indonesia International (FLOII) di Jakarta, Sabtu (15/10/2022). ANTARA/HO-KemenkopUKM

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Madsuki menyatakan Indonesia memiliki kemampuan yang tak kalah hebat dengan negara lain dalam urusan tanaman hias.

"Kita ini justru gudang tanaman hias, kita produsennya. Jadi bagaimana kita mengembangkan sampai nanti kita menguasai market tanaman hias," katanya usai mengunjungi Pameran Floriculture Indonesia International (FLOII) di Jakarta, Sabtu, lewat keterangan resmi.

Menurut dia, Indonesia mempunyai peluang besar menguasai pasar tanaman hias di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor.

Dengan keberadaan ahli tanaman yang dapat mengembangkan tanaman hias asli tanah air, lanjutnya, diharapkan pengembangan sektor tersebut lebih baik lagi ke depannya.

"Saya rasa kita punya kemampuan untuk menguasai sektor tanaman hias karena kita market-nya gede dan banyak ahli-ahli yang bisa mengawinsilangkan berbagai varietas yang akan menghasilkan varietas baru," ujar dia.

Menkop menyayangkan bahwa Indonesia belum bisa menangkap peluang besar pengembangan tanaman hias, tetapi justru dimanfaatkan dengan baik oleh Thailand dan Belanda yang hingga kini menjadi negara terdepan di bidang tanaman hias, terutama dari segi komersialisasi.

Karena itu, Teten mengajak pelaku usaha tanaman hias mengembangkan sektor itu agar memiliki nilai tambah lebih besar di masa yang akan datang.

Dengan digitalisasi, ia meyakini pengembangan ekosistem sektor tanaman hias di Indonesia jauh lebih berkembang.

“Sektor tanaman hias perlu dikembangkan dengan digitalisasi karena nantinya akan mengkoneksikan antara buyer lewat platform digital. Itu saya kira akan mempercepat atau mengakselerasi perkembangan tanaman hias. Kita kan kaya sekali. Ekosistemnya sekarang yang mesti dibangun," ungkap Menkop.