Akademisi UMPR latih siswa olah karung goni jadi seragam tari
Palangka Raya (ANTARA) - Akademisi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) melatih siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Palangka Raya mengolah karung goni bekas menjadi seragam atau pakaian tari khas Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh siswa dan siswi kelas XI SMKN 3 Palangka Raya," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMPR Achmad Zainul Rozikin, M.Pd di Palangka Raya, Rabu.
Pada pelatihan itu, turut menjadi anggota tim pengabdian masyarakat adalah Endang Sri Suyati MPd, M Ziaurrahman MKom dan Irfan MKom. Selain itu juga ada mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Rina Lorenza dan mahasiswi Program Studi Ilmu Administrasi Negara Dina Rizqia.
Melalui pelatihan yang merupakan bagian program pengabdian masyarakat ini, pihaknya ingin mengedukasi generasi muda bahwa banyak barang-barang di sekitar kita yang jika diolah bisa bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu, hanya dengan bermodal kreatifitas dan sedikit modifikasi, barang-barang yang sebelumnya bisa dianggap sampah justru bisa diolah menjadi barang bermanfaat untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pelatihan tentang pemanfaatan barang-barang bekas di sekitar untuk bisa digunakan kembali," katanya.
Achmad Zainul menambahkan, melalui pelatihan pemanfaatan barang bekas itu, banyaknya volume sampah yang biasa menjadi masalah di perkotaan dapat diminimalkan.
Pelatihan itu sendiri mulai dari pembuatan pola, memotong, menjahit dan menghias sampai karung goni bekas itu menjadi perlengkapan baju tari siap pakai.
"Untuk mendukung pelatihan itu, kami juga mengajarkan siswa-siswi peserta untuk memasarkan produk olahannya secara daring memanfaatkan berbagi media sosial mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, TikTok dan sebagainya," katanya.
Sehingga, setelah bisa mengubah barang bekas menjadi barang bernilai ekonomi, para siswa peserta pelatihan juga mampu memasarkan produk olahannya secara luas.
Tujuannya adalah mewujudkan siswa dan siswa yang semakin mandiri dalam memasarkan hasil produk olahan secara maksimal melalui pelatihan pengolahan dan pemasaran digital.
"Untuk itu, dalam memasarkan produk hasil olahan secara digital dan berkelanjutan, kami mengutamakan pelatihan cara pemasaran yang efektif dan efisien. Pemasaran digital ini juga menjawab tantangan perdagangan bebas di era modern, perkembangan dan kemajuan teknologi," katanya.
Baca juga: Fisipol UMPR gandeng Polda Kalteng edukasi mahasiswa bijak bermedsos
Baca juga: ANTARA Kalteng ajak pengelola medsos bijak siarkan konten
Baca juga: Akademisi UMPR tingkatkan kapasitas pemasaran digital Kelompok Wanita Tani
"Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh siswa dan siswi kelas XI SMKN 3 Palangka Raya," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMPR Achmad Zainul Rozikin, M.Pd di Palangka Raya, Rabu.
Pada pelatihan itu, turut menjadi anggota tim pengabdian masyarakat adalah Endang Sri Suyati MPd, M Ziaurrahman MKom dan Irfan MKom. Selain itu juga ada mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Rina Lorenza dan mahasiswi Program Studi Ilmu Administrasi Negara Dina Rizqia.
Melalui pelatihan yang merupakan bagian program pengabdian masyarakat ini, pihaknya ingin mengedukasi generasi muda bahwa banyak barang-barang di sekitar kita yang jika diolah bisa bernilai ekonomi tinggi.
Selain itu, hanya dengan bermodal kreatifitas dan sedikit modifikasi, barang-barang yang sebelumnya bisa dianggap sampah justru bisa diolah menjadi barang bermanfaat untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pelatihan tentang pemanfaatan barang-barang bekas di sekitar untuk bisa digunakan kembali," katanya.
Achmad Zainul menambahkan, melalui pelatihan pemanfaatan barang bekas itu, banyaknya volume sampah yang biasa menjadi masalah di perkotaan dapat diminimalkan.
Pelatihan itu sendiri mulai dari pembuatan pola, memotong, menjahit dan menghias sampai karung goni bekas itu menjadi perlengkapan baju tari siap pakai.
"Untuk mendukung pelatihan itu, kami juga mengajarkan siswa-siswi peserta untuk memasarkan produk olahannya secara daring memanfaatkan berbagi media sosial mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, TikTok dan sebagainya," katanya.
Sehingga, setelah bisa mengubah barang bekas menjadi barang bernilai ekonomi, para siswa peserta pelatihan juga mampu memasarkan produk olahannya secara luas.
Tujuannya adalah mewujudkan siswa dan siswa yang semakin mandiri dalam memasarkan hasil produk olahan secara maksimal melalui pelatihan pengolahan dan pemasaran digital.
"Untuk itu, dalam memasarkan produk hasil olahan secara digital dan berkelanjutan, kami mengutamakan pelatihan cara pemasaran yang efektif dan efisien. Pemasaran digital ini juga menjawab tantangan perdagangan bebas di era modern, perkembangan dan kemajuan teknologi," katanya.
Baca juga: Fisipol UMPR gandeng Polda Kalteng edukasi mahasiswa bijak bermedsos
Baca juga: ANTARA Kalteng ajak pengelola medsos bijak siarkan konten
Baca juga: Akademisi UMPR tingkatkan kapasitas pemasaran digital Kelompok Wanita Tani