Kemensos RI salurkan 150 ton beras bagi warga terdampak banjir di Kobar

id Kemensos RI salurkan 150 ton beras ke korban banjir, Kemensos RI salurkan 150 ton beras ke korban banjir di kobar, Kementerian Sosial, kemensos, kemen

Kemensos RI salurkan 150 ton beras bagi warga terdampak banjir di Kobar

Pj Bupati Kobar Anang Dirjo saat melakukan pemeriksaan beras di gudang Bulog Pangkalan Bun. Kamis (3/11) ANTARA/M Husein Asyari.

Pangkalan Bun (ANTARA) - Kementerian Sosial Republik Indonesia sudah salurkan 150 ton beras kepada warga yang terdampak banjir yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

"Kami sudah menyalurkan 100 ton dan dari Provinsi Kalteng 50 ton beras yang sudah disalurkan kepada korban banjir di Kobar ini," kata Syamsul Anwar, perwakilan dari Kemensos RI saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Kobar, Kamis. 

Dijelaskannya, kedatangannya ke Kabupaten Kobar, yakni menindak lanjuti adanya laporan tentang beras bantuan yang tidak layak di konsumsi yang diterima oleh warga yang terdampak banjir. 

"Setelah kita lakukan pengecekan di lapangan, dan pantauan ke gudang Bulog, ternyata beras yang dibagikan dalam kondisi baik-baik saja, dan masih tergolong beras yang baru," kata Syamsul.

Sementara itu,  Pj Bupati Kobar Anang Dirjo mengatakan bahwa kedatangannya ke gudang Bulog untuk memastikan ketersediaan dan kondisi beras yang tersedia dan yang dibagikan kepada warga terdampak banjir. 

Baca juga: Selama banjir warga Kobar ini mengungsi di atas kelotok

"Bisa kita pastikan beras yang dibagikan ke masyarakat itu kondisi baik, apalagi rusak, karena semua berasa disini kondisinya beras yang baru sekitar empat bulan," ucapnya.

Dengan adanya laporan dari warga tentang temuan beras tidak layak konsumsi, Pj Bupati menyarankan apabila itu memang benar temuan tersebut, Pj Bupati mempersilahkan warga untuk menukarkan beras tersebut ke Bulog. 

"Mungkin saat dibawa untuk dibagikan ke warga terdampak, kemungkinan sebagian beras tersebut terkena hujan sehingga rusak, jadi tidak berarti kami membagikan beras tidak layak," demikian Anang. 

Baca juga: PMI Kobar sisir warga desa terisolir karena banjir

Baca juga: Pemkab Barut serahkan bantuan banjir untuk Kobar dan Lamandau

Baca juga: Pemprov Kalteng kaji penataan kawasan permukiman rawan banjir